Solopos.com, SOLO — Kapolda Jateng, Irjen Pol. Ahmad Lutfi, akan mengerahkan anggotanya menjadi sopir untuk mendistribusikan oksigen. Ini untuk membantu melancarkan sekaligus mengawasi distribusi oksigen.
Kapolda memastikan akan menindak siapa saja yang mencoba memanfaatka situasi pandemi untuk kepentingan pribadi, seperti menimbun oksigen. Hal ini disampaikan Kapolda saat meninjau pelaksanaan PPKM Darurat di Kota Solo, Selasa (6/7/2021). Ia datang bersama Pangdan IV/Diponegoro, Mayjen TNI Rudianto.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Kapolda mengatakan pihaknya terus mengawasi produksi oksigen di Jawa Tengah. Bukan cuma itu, pihaknya juga mengamati pendistribusian, dan pemetaan rumah sakit prioritas. Ia mengatakan ada 99 rumah sakit di Jateng yang menjadi objek oksigen itu. Jika ada kekurangan, PT Samator Kendal akan membeli oksigen dari wilayah Jawa Timur sehingga situasi aman dan terkendali.
Baca Juga: Tolak Keinginan Papatsuta, Disdag Solo: Kami Masih Komitmen Tutup Pasar Sampai 20 Juli
“Kemarin saya sudah rapat dengan Gubernur, pemerintah pusat juga mau ngedrop kalau ada kekurangan,” papar dia.
Terkait faktor non teknis, Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro telah menyiapkan sopir khusus pendistribusian oksigen. Sehingga tidak hanya proses pengawalan saja yang dibantuk, juga proses pendistribusian langsung.
“Sopir kemarin telat ternyata tidur di Tegal. Kami cari-cari kok tidak sampai-sampai tabungnya, ternyata tidur dan sudah dipecat saat ini,” papar dia.
Ia meminta masyarakat tidak membeli bahkan menimbun tabung oksigen. Rumah sakit sangat memerlukan saat ini.
Baca Juga: Tinjau PPKM Darurat di Solo, Ini Perintah Kapolda dan Pangdam
“Sudah hidup berat dengan kondisi ini malah dimanfaatkan oleh pihak untuk mencari keuntungan. Jangan coba-coba menimbun, jangan berspekulasi terhadap situasi sulit seperti sekarang ini,” imbuh dia.
Ia menambahkan masyarakat jangan langsung percaya saat menerima informasi. Hoaks yang beredar di media sosial membuat gaduh dan memicu keresahan.