SOLOPOS.COM - Kepala Desa Karangkendal, Slamet Sumarno (kanan) bersama warga sedang membawa durian hasil kebun masyarakat di Desa Karangkendal, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Kamis (30/1/2020). (Solopos-Tamara Geraldine)

Solopos.com, BOYOLALI — Desa Karangkendal di Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) yang berjarak 9,2 km dari pusat Kabupaten Boyolali memiliki perkebunan durian yang dijadikan sebagai potensi unggulan.

Masyarakat di Desa Karangkendal yang bermata pencarian sebagai petani dan perternak mencapai 90% . Desa Karangkendal memiliki luas wilayah 43 hektar dengan lahan pertanian seluas 23 hektar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Komoditas perkebunan di Desa Karangkendal adalah Durian. Sebanyak 2.910 masyarakat di Desa Karangkendal, mereka rata-rata memiliki kebun Durian.

Video Viral Solksjaer Semprot Lingard Saat MU Kalahkan City

Kepala Desa (Kades) Karangkendal, Slamet Sumarno mengatakan desanya memiliki potensi perkebunan yang tinggi karena merupakan salah satu daerah penghasil durian.

Hasil durian dari Desa Karangkendal dijual di beberapa wilayah di Kabupaten Boyolali. "Sebenarnya banyak warga di luar Desa Karangkendal membeli durian di sini. Mereka menjual kembali durian yang dibeli di sini," kata dia saat ditemui Solopos.com, Kamis (30/1/2020).

Kemenparekraf Dibully Gara-Gara Foto Candi Borobudur

Lahan durian di Desa Karangkendal memang tak terlalu luas, namun hasilnya, menurut Sumarn, dapat menopang kehidupan petani di wilayah tersebut. Durian yang ditanam di Desa Karangkendal adalah durian lokal yang disebut memiliki varietas unggul.

"Harga durian yang jual warga memiliki variasi harga yang berbeda. Durian dijual mulai dari Rp10.000 hingga Rp65.000 per buah. Satu pohon durian bisa berbuah 40 hingga 150 buah per musim," jelas Sumarno.

Anak Di Penjara, Ayu Azhari: Dia Enggak Terlalu Rewel

Biasanya, para pembeli durian mendatangi beberapa rumah milik warga. Mereka mengetahui rumah warga yang memiliki pohon durian banyak.

"Para pengunjung sering datang langsung ke rumah warga. Biasanya warga memiliki beberapa buah durian yang telah diambil dari kebun mereka. Selain membeli buah durian, beberapa dari pengunjung membeli bibit pohon durian. Mayoritas pengunjung yang membeli durian di Desa Karangkendal merupakan warga Soloraya, Salatiga dan Semarang," ujarnya.

Ia mengatakan dalam waktu yang dekat ini, Desa Karangkendal akan memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des). Dengan adanya Bumdes, masyarakat bisa turut serta dalam usaha milik desa.

"Kami sedang merencanakan pembuatan Bumdes. Semoga saja bisa cepet terealisasi," kata sang kades.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya