SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Youtube.com-TV One)

Solopos.com, BANDUNG — Sikap tegas ditunjukkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Setelah memenuhi panggilan Polda Jabar untuk memberikan keterangan terkait kerumunan acara Muhammad Rizieq Syihab di Megamendung, Bogor, Jabar, ia meminta Mahfud MD mempertanggungjawabkan kerumunan pendukung Rizieq Syihab yang di-endorse olehnya.

Atas pernyataan blak-blakannya itu, Ridwan Kamil mengaku siap turun jabatan. “Menurut saya, semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud yang menyatakan penjemputan HRS [Habib Rizieq Syihab] itu diizinkan. Disitulah menjadi tafsir dari ribuan yang datang ke bandara—selama tertib dan damai— boleh. Maka terjadi kerumunan luar biasa,” paparnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Atas pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD itulah, menurut Ridwan Kamil, muncul kesan adanya diskresi. “Seolah-olah ada diskresi dari Pak Mahfud terhadap PSBB di Jakarta, PSBB di Jawa Barat, dan lain sebagaimnya,” terangnya.

Besar Mana Anggur dan Telur Ayam? Ini Perbandingan Ukurannya di Vietnam…

Diingatkannya kemudian bahwa sesuai ajaran agama Islam yang dianut sebagian besar masyarakat Jawa Barat, adil adalah menempatkan segala sesuatu secara dengan tempatnya. “Jadi beliau [Mahfud MD] juga harus bertanggung jawab,” tegasnya.

Sebagaimana terakses publik melalui berbagai platform media sosial , Mahfud MD menjawab pertanyaan pakar komunikasi dari Universitas Indonesia Ade Armando tatkala memantik ajakan kepada publik pendukung Rizieq Syihab turut menjemputnya ke Bandara International Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. “Terus terang pemerintah tidak pernah membahas itu [rencana kepulangan Rizieq Syihab] secara khusus. Artinya bahwa ini serius. Kita ndak nganggap itu serius. Karena Rizieq Syihab itu bukan Khomaini,” jawab Mahfud MD sebagaimana diakses Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Youtube channel Cokro TV pada https://www.youtube.com/watch?v=48e-9HFOoCE&t=3597s.

Kepada putra diplomat Indonesia yang turut runtuh bersama Orde Lama itu, Mahfud MD mengingatkan bahwa Khomaini di Iran dianggap orang suci. Sedangkan tidak demikian halnya dengan Rizieq Syihab. “Kalau Rizieq Syihab pengikutnya tidak banyak juga dibandingkan umat Islam Indonesia secara keseluruhan,” tukas Mahfud.

Makhluk Mengerikan Ditemukan di Segitiga Bermuda, Misteri Terpecahkan?

Akibat diskresi yang seolah-olah diberlakukan Menko Polhukam Mahfud MD itulah, menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil berbondong-bondong warga datang ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk ikut menjemput Rizieq Syihab dan keluaega. Kondisi itulah kemudian harus dipertanggungjawabkan oleh sebagian gubernur, meskipun tidak seluruhnya.

Kewajiban Warga Negara

Ridwan Kamil mengatakan sesuai dengan undangan dan kewajiban sebagai warga negara yang baik, maka dirinya hadir di Mapolda Jabar untuk melengkapi keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh polisi. “Sesuai perkara yang sedang berlangsung dan tidak terlalu lama karena hanya penyempurnaan karena semua pertanyaan mayoritas sudah ditanyakan dan diberi keterangan di saat di Jakarta,” katanya di Mapolda Jabar, Bandung, Rabu (16/12/2020).

Dalam perkara kerumunan Rizieq Syihab itu pula dirinya juga sudah memenuhi panggilan Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu. Pihaknya kala itu juga memberikan opini terkait rentetan peristiwa yang terkait Rizieq Syihab. “Izinkan saya beropini secara pribadi terhadap rentetan acara hari ini, pertama menurut saya semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud yang mengatakan penjemputan HRS itu diizinkan,” katanya.

Sempat Tanya Dulu, Perempuan Muda Terjun dari Lantai IV Hotel di Bali

Sesuai ajaran Islam, adil yang menempatkan semua sesuatu sesuai dengan tempatnya, maka menurutnya Mahfud MD juga layak dimintai keterangan. “Beliau juga harus bertanggungjawab tak hanya kami-kami kepala daerah yang dimintai klarifikasi ya, jadi semua punya peran yang perlu diklarifikasi,” katanya.

Dia mengaku keberatan ini belum disampaikan langsung pada Mahfud MD. Namun dirinya berharap lewat statemen ini bisa memunculkan keadilan. “Hidup ini harus adillah, semua yang punya peran dalam proses yang kita hadapi harus secara arif, bijak dan segala hormat juga bertanggung jawab terhadap prosesnya,” katanya.

Ridwan Kamil menampik dirinya keberatan dengan pemeriksaan tersebut sehingga menuding Mahfud MD ikut bertanggung jawab. Menurutnya rentetan peristiwa kerumunan Rizieq tidak terjadi serta merta karena ada pemicunya.

Duka untuk Maradona Mengalir dari Buenos Aires hingga Ngarsapura

“Tidak keberatan. Saya mempertanyakan kenapa hanya kami yang dimintai keterangan kalau urusannya kerumunan akibat kedatangan Habib Rizieq kan? Kan ada tiga peristiwa di bandara, Jakarta, dan Bogor. Kenapa peristiwa awalnya yang menurut saya lebih masif itu sampai bikin kerumunan luar biasa dan merugikan material secara luar biasa malah tidak dilakukan hal seperti yang saya alami, kalau keberatan mah saya akan kasih statemen,” paparnya.

Menurutnya opini pribadi ini mempertanyakan kenapa hanya kepala daerah yang terkena dampak dari peristiswa awal namun juga Mahfud MD. “Pak Mahfud sebagai Menko Polhukam itu juga statementnya kan ada di media, justru awalnya dari situ menimbulkan tafsir hukum, tapi intinya menurut saya kita harus menghormati hukum tata nilai yang menjadi dasar kita sebagai bangsa yang beradab,” paparnya.

Sebagaimana dialami bersama, sejumlah pejabat hilang dan peristiwa-peristiwa berlanjut akibat tidak diterapkannya ketidakadilan sebagaimana mestinya. “Bagi saya, jabatan bukan hal segalanya. Secara syariat, Allah kasih bisa, bisa Allah cabut kapan saja, enggak ada masalah!” tutur Gubernur Jawa Barat yang hari itu tampil dengan bintang jasa kenegaraan lengkap itu.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya