SOLOPOS.COM - Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, mulai menampung pasien Covid-19 untuk wilayah Soloraya. Foto di ambil belum lama ini. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SUKOHARJO--Pemudik atau pendatang yang masuk ke wilayah Kabupaten Sukoharjo bakal dikarantina di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali. Kebijakan ini bakal diterapkan saat momen libur perayaan Lebaran 2021.

Pernyataan ini disampaikan Penjabat (Pj) Sekda Sukoharjo, Budi Santoso, kepada Solopos.com, Sabtu (3/4/2021). Penerapan karantina pemudik dilakukan menyusul larangan mudik saat perayaan Lebaran. Kebijakan ini ditempuh guna mencegah ledakan kasus Covid-19 saat momen libur Lebaran.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Pemudik dari luar Soloraya bakal dikarantina di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Selama ini, Asrama Haji Donohudan menjadi lokasi isolasi terpadu pasien positif di wilayah Soloraya," kata dia.

Baca Juga: 10 Bulan Jaga Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, 450 Prajurit Satgas Yonif 413/Bremoro Sukoharjo Pulang

Budi khawatir terjadi ledakan kasus Covid-19 saat momen Lebaran. Para perantau yang nekat pulang kampung bakal berinteraksi dengan keluarga dan masyarakat di kampung halaman. Tak menutup kemungkinan terjadi transmisi penularan virus saat mereka berbaur dengan masyarakat di kampung halaman.

Kondisi serupa terjadi saat momen libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Tingginya mobilitas penduduk memicu ledakan kasus harian Covid-19 di Indonesia.

"Kami bakal melakukan rapat koordinasi lintas sektoral untuk persoalan ini. Yang jelas, ada penyekatan pemudik di sejumlah lokasi menjelang Lebaran," ujar Budi.

Baca Juga: Perantau Desa Juron Sukoharjo Sumbang Ambulans Gratis

Pemantauan dan Penyekatan

Saat Lebaran 2020, anggota Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo melakukan pemantauan dan penyekatan pemudik di Terminal Kartasura dan Terminal Sukoharjo. Mereka memeriksa kendaraan pribadi berpelat luar daerah yang kala itu menjadi zona merah seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya.

Lebih jauh, Budi meminta agar masyarakat mengurangi mobilitas dan tetap menjalankan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

"Secara umum, tren kasus Covid-19 turun selama penerapan pemberlakuka pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro dan program vaksinasi. Namun, jangan kendur untuk menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19," papar dia.

Baca Juga: 287.000 Keluarga Di Sukoharjo Jadi Sasaran Pendataan BKKBN, Ini Detailnya

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo, Toni Sri Buntoro, memperkirakan para perantau memilih menggunakan mobil pribadi dibanding moda transportasi seperti bus dan kereta api seiring larangan mudik Lebaran.

Toni bakal berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya untuk mengantisipasi gelombang mudik saat Lebaran. Dia meminta pemerintah desa proaktif melaporkan jumlah perantau yang pulang ke kampung halaman saat momen Lebaran.

"Perantau asal Sukoharjo paling banyak berasal dari wilayah Sukoharjo bagian selatan seperti wilayah Nguter, Bulu, dan Weru," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya