SOLOPOS.COM - Petani mempersiapkan pupuk bersubsidi di area persawahan Indrapuri, Aceh Besar, Aceh, Sabtu (22/1/2022). PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan stok pupuk subsidi tahun 2022 yang terdiri pupuk Urea 512.000 ton, NPK 305.000 ton, SP-36 103.000 ton, ZA 135.000 ton, dan pupuk organik 80.000 ton tersedia di berbagai daerah untuk disalurkan kepada petani pada masa tanam awal 2022. (Antara/Irwansyah Putra)

Solopos.com, JAKARTA–Tata niaga pupuk dalam negeri berkaitan dengan komoditas peruntukan dan alokasi subsidi mulai dibatasi.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Turunkan Produksi NPK, Begini Alasannya

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Langkah itu dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan harga pupuk di pasar dunia yang dikhawatirkan ikut mendorong inflasi komoditas pangan pada tahun ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan langkah itu diambil setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajarannya untuk menjaga ketersediaan pupuk dalam negeri seiring dengan reli kenaikan harga di pasar internasional.

“Bapak presiden meminta perhatian kenaikan harga pupuk karena pupuk juga naik dan dilihat dari penggunaan dalam negeri ada yang subsidi dan nonsubsidi tentu akan ada pembatasan terkait dengan komoditas prioritasnya,” kata Airlangga saat konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, disiarkan melalui YouTube, Selasa (5/4/2022).

Ihwal komoditas prioritas peruntukan pupuk itu diantaranya padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, tebu rakyat dan kakao. Di sisi lain, Airlangga menambahkan pemberian pupuk subsidi juga akan dipersempit hanya pada pupuk jenis Urea dan NPK.

Baca Juga: Saat Stok Pupuk Subsidi Terbatas, Serapan KUR Pertanian Terus Meningkat

“Pupuk yang disubsidi juga mulai dibatasi Urea dan NPK kita ketahui Urea sekarang harganya mendekati US$1.000 [per ton] dan Potas dan KCL Indonesia impor dari Ukraina oleh karena itu Bapak Presiden mewanti-wanti agar subsidi pupuk tepat sasaran,” kata dia.

Harapannya, kata dia, reli kenaikan harga pupuk di pasar dunia itu tidak membuat kelangkaan stok di petani yang belakangan mendorong harga-harga komoditas pangan tertahan tinggi pada tahun ini.

Berdasarkan data World Bank-Commodity Market Review per 4 Januari 2022, Pupuk Urea dan diamonium fosfat (DAP) mengalami kenaikan yang signifikan. Sepanjang Januari hingga Desember 2021, harga diamonium fosfat (DAP) di pasar internasional mengalami kenaikan sebesar 76,95%. Saat awal tahun lalu, harga pupuk itu mencapai US$421 per ton, pencatat itu berakhir di posisi US$745 per ton pada Desember 2021. Di sisi lain, Pupuk Urea mengalami peningkatan harga mencapai 235,85% sepanjang tahun lalu. Pupuk Urea sempat berada di harga US$265 per ton belakangan naik menjadi US$890 per ton pada Desember 2021.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Harga Pasar Dunia Tinggi, Pemerintah Batasi Pupuk Subsidi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya