SOLOPOS.COM - Ilustrasi rapid test. (freepik)

Solopos.com, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal menggelar rapid test di pasar tradisional dan pusat perbelanjaan dalam waktu dekat. Hal itu menyikapi ramainya kedua fasilitas publik tersebut akhir-akhir ini.

Di samping itu, hasil tracing riwayat bepergian pasien terkonfirmasi positif ada yang diketahui sempat mengunjungi pasar. Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan rapid test juga sudah dilakukan pekan lalu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pedagang pasar yang diketahui ramai dikunjungi pembeli menjadi sasaran. Petugas juga mengambil sampel pedagang lain yang diambil secara acak.

10 Orang di Joyotakan Solo Reaktif Rapid Test, 2 Anak Balita Positif Corona, Karantina Wilayah Diperluas?

Sejumlah pasar tradisional di Kota Solo yang disasar dalam rapid test itu di antaranya Pasar Harjodaksino, Pasar Legi, Pasar Gede, dan Pasar Kadipolo.

Ahyani mengatakan rapid test di pasar tradisional menyasar mereka yang berkontak dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Juga pedagang dengan risiko tinggi karena sering berinteraksi dengan banyak pembeli.

"Kami yakin aktivitas pedagang pasar ada yang melanggar protokol kesehatan pencegahan persebaran Covid-19, terutama kios-kios yang padat,” ucapnya dalam jumpa pers di Ruang Natapraja, Kompleks Balai Kota Solo, Senin (18/5/2020).

Dituduh Lakukan Penggelapan Dana, Panitia Festival Musik Unisri Solo Laporkan Balik Warga Sukoharjo

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan pengambilan sampel rapid test pedagang di setiap pasar sekitar belasan hingga puluhan orang.

Sebagian Alat Rapid Test Beli Sendiri

Sejauh ini, hasil rapid test seluruh pedagang menunjukkan hasil nonreaktif. “Rapid test yang kami gunakan disuplai dari pemerintah pusat melalui provinsi. Sebagian beli sendiri,” jelas Ning, panggilan akrabnya.

Ning mengatakan saat ini DKK masih memesan lagi alat rapid test. Kalau pesanan alat tersebut sudah datang, petugas DKK akan mengambil sampel pedagang lagi dan tes ulang.

Sudah H-5 Lebaran, Legislator Pertanyakan Pengawasan Tempat Hiburan dan Karaoke di Solo

Sementara itu, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan pasar, pusat perbelanjaan, dan minimarket menjadi sasaran lantaran peningkatan aktivitas di pekan-pekan terakhir Ramadan.

Ia mengaku tak ingin kecolongan seperti kejadian di Indogrosir Sleman, DIY. Pusat perbelanjaan itu menjadi klaster baru penularan virus corona setelah puluhan karyawannya diketahui positif tertular SARS CoV-2.

“Kalau nanti hasilnya jelek [reaktif atau terkonfirmasi positif], the new normal bisa batal,” ucap Rudy, sapaan akrab Wali Kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya