SOLOPOS.COM - Warga melintas di kawasan Alun-alun Klaten, Selasa (14/12/2021). Saat malam tahun baru, alun-alun bakal ditutup pemkab untuk mencegah munculnya kerumunan. (Solopos.com/ Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Kawasan Alun-alun Klaten dan sekitarnya digadang-gadang menjadi nadinya Kabupaten Bersinar. Untuk menata kawasan tersebut, Pemkab Klaten menggelontorkan anggaran sekitar Rp9 miliar.

Anggaran tersebut untuk penataan alun-alun, kawasan depan Gedung Sunan Pandanaran, serta depan Masjid Raya Klaten. Rencana itu bakal bergulir tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan kawasan alun-alun bakal menjadi pusat nongkrong serta olahraga dengan sejumlah fasilitas seperti wahana permainan anak, jogging track, serta lapangan basket. Kawasan depan Masjid Raya Klaten yang bersebelahan dengan alun-alun dibangun taman.

Baca Juga: Hidupkan Kawasan Utara Klaten, Jalan Pemuda akan Dibikin Searah 24 Jam

Sementara itu, penataan kawasan Gedung Sunan Pandanaran/RSPD Klaten berlokasi di seberang alun-alun di antaranya dengan pembenahan jalur pedestrian, perbaikan air mancur, serta penambahan lampu.

“Nilainya hampir Rp9 miliar untuk penataan alun-alun, RSPD, serta taman depan Masjid Raya Klaten,” kata Mulyani saat ditemui wartawan di Pemkab Klaten, Jumat (14/1/2022).

Mulyani berharap kawasan alun-alun dan sekitarnya menjadi nadinya Kabupaten Bersinar. “Ini nanti menjadi nadinya Klaten dan menyatu dalam satu kawasan. Pasar Gede yang dekat dengan kawasan itu juga dalam proses pembangunan. Kami juga sedang berproses dengan pihak ketiga terkait pembangunan Plasa Klaten,” kata Mulyani.

Baca Juga: Colek Bagian Sensitif dan Pukul Biduanita Klaten, Bento Menghilang

Dari penataan tersebut, kawasan Alun-alun Klaten bakal steril dari pedagang. Mulyani menjelaskan sudah disiapkan skenario lokasi untuk pemindahan pedagang kaki lima (PKL) Alun-alun Klaten. Rencananya, pedagang dipindah di sepanjang Jalan Bali, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah yang berjarak sekitar 100 meter di utara alun-alun.

Skenarionya, mulai pukul 15.00 WIB Jalan Bali ditutup untuk lalu-lintas kendaraan yang bisa dimanfaatkan para pedagang membuka lapak serta menjadi kawasan pusat kuliner saban sore hingga malam. “Sesuai Perda kan PKL boleh berjualan dari pukul 15.00 WIB dan paginya sudah harus bersih. Nanti untuk Jalan Bali kami akan manfaatkan seperti itu dengan jam beroperasi sesuai ketentuan perda,” kata dia.

Untuk mendukung pusat kuliner di sepanjang Jalan Bali itu, Mulyani mengatakan bakal ditambahi fasilitas seperti toilet portabel serta panggung live music. “Agar ada sesuatu yang menjadi magnet hingga orang-orang berkunjung ke sana dan kami membuat kebijakan ini yang pro dengan masyarakat,” ujar dia.

Baca Juga: Dicolek & Dipukul Bento, Biduanita Klaten Ternyata Opname 5 Hari di RS

Sementara itu, untuk PKL Alun-alun Klaten yang selama ini menjalankan usaha jasa wahana mainan anak-anak, Pemkab masih mencari lokasi yang tepat guna pemindahan mereka. “Kami masih kaji alternatif lokasi relokasinya. Salah satunya di kawasan Taman Lampion atau di belakang kantor BPN Klaten,” jelas dia.

Mulyani mengatakan hingga kini Pemkab masih melakukan pembahasan untuk kepastian tempat relokasi pedagang serta review detail engineering design (DED) sebelum melelang proyek pembangunan. Direncanakan, penataan kawasan alun-alun dan sekitarnya itu bakal rampung pada November 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya