Siap pindah, warga Kerkop minta lahan

Solo (Espos)–Sejumlah warga yang selama ini menghuni lahan Kerkop di Kelurahan Purwodiningratan, Jebres, menyatakan siap pindah bila rencana pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa), direalisasi September mendatang.

Namun warga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memberikan lahan baru untuk tempat tinggal. Seperti disampaikan tokoh penghuni Kerkop, Muhammad Rozi, 56, yang mengaku tidak dapat melawan rencana pembangunan Rusunawa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati dia mengaku telah tinggal di lahan berstatus hak pakai (HP) Pemkot Solo itu, selama belasan tahun terakhir. “Bahkan saya yang kali pertama mendirikan bangunan di lahan ini. Tapi bila harus pindah, saya siap bongkar rumah, asal ada lahan relokasi,” ujarnya Selasa (25/5).

Muhammad membantah tudingan Lurah Purwodiningratan, Sunarto bahwa penghuni lahan bekas permakaman tersebut, bukan warga setempat. Mengenai opsi memasukkan warga Kerkop ke Rusunawa dengan menarik biaya sewa, Muhammad menilai rencana itu tidak pas.

Dia menegaskan, relokasi warga dengan pemberian biaya bongkar bangunan, merupakan solusi yang dapat diambil Pemkot Solo. Ungkapan senada disampaikan, Sri, yang mengaku sudah mengetahui rencana pembangunan Rusunawal. “Ya tidak masalah mas. Kalau harus pindah ya pindah,” tutur dia.

Lurah Purwodiningratan, Sunarto, menjelaskan, selama ini sudah berulangkali memberikan pengertian kepada penghuni Kerkop tentang kemungkinan penggusuran. Jumlah penghuni lahan Kerkop sendiri menurutnya mencapai 60 keluarga.

Pada bagian lain, Kepala UPTD Rumah Sewa Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo, Toto Jayanto, menjelaskan, pihaknya masih fokus penyusunan detail engineering design (DED). “Tapi sosialisasi tetap segera kami lakukan bersama jajaran terkait,” terang dia.

kur