SOLOPOS.COM - Petani memperlihatkan kondisi kebun cabai paska dicuri habis, Jumat(10/12/2021). (Suara.com)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Nasib apes dialami seorang petani cabai asal Desa Kutawuluh, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Khamdiarto. Cabai siap panen sekitar satu kuintal hilang digondol maling hingga ludes nyaris tak tersisa.

Padahal, menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga cabai mulai merangkak naik. Kasus pencurian itu bahkan viral di instagram @banjarnegaraterkini, Kamis (9/12/2021).

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Dalam video tersebut memperlihatkan sebuah kebun cabai siap panen tapi malah habis dicuri. “Ini lur, lombokane malah dicolong wong mau mbengi pada madul. (Ini cabainya dicuri orang tadi malam. Semua pada rusak),” ujar suara seorang pria dalam video tersebut.

Baca juga: Libur Nataru, Polisi Dirikan 72 Pospam di Objek Wisata Jateng

Setelah di konfirmasi, kebun tersebut milik Khamdiarto, warga Desa Kutawuluh. Ia membenarkan adanya pencurian cabai. Ia memperkirakan, pencuri berhasil memetik cabai keriting miliknya mencapai 1 kwintal

“Iya benar, video yang beredar cabai yang dicuri maling itu di sini. Kejadiannya tadi malam,” ungkap Khamdiarto di lokasi kejadian dikutip dari Suara.com, Jumat (10/12/2021).

Menurutnya, dengan memetik cabai asal-asalan membuat tanaman cabai rusak dan patah. Hal ini dapat membuat dirinya terancam gagal panen. “Selain mengambil cabai, juga tanamannya pada rusak. Patah batangnya. Kalau kaya gini, cabai yang masih hijau lama-lama layu,” jelasnya.

Padahal saat ini, harga cabai perlahan mulai naik. Khamdiarto menyebut mencapai Rp 30 ribu per kilogram di tingkat petani. “Harganya sekarang Rp 30 ribu per kilogram itu di tingkat petani. Sebenarnya udah mulai naik harganya tetapi malah dicuri,” ujarnya.

Baca juga: Keterlaluan! Guru SD di Cilacap Cabuli Belasan Siswi saat Jam Istirahat

Sementara itu, perangkat Desa Kutawuluh Rojul mengatakan, kejadian pencurian cabai bukan yang pertama terjadi. Biasanya cabai rawan dicuri saat harga mulai melonjak.

“Kalau tahun ini, baru ini sekali. Tetapi sebelumnya pernah ada yang nyuri cabai di kebun,” ungkapnya.

Ia mengatakan, penjagaan lingkungan selama ini sudah rutin dilakukan oleh warga. Termasuk melakukan penjagaan di kebun oleh para petani cabai, namun ternyata masih bisa kecolongan.

“Kalau penjagaan sudah rutin. Kalau yang sampai kebun, penjagaanya dilakukan oleh pemiliknya masing-masing. Tetapi mungkin karena kesibukan atau yang lainnya akhirnya ada waktu lengah yang akhirnya dimanfaatkan pencuri,” pungkas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya