SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, MILAN – AC Milan sepertinya sudah lupa bagaimana rasa sakit menelan kekalahan. Itu karena tim berjuluk Rossoneri ini cukup lama tak keok di Seri-A.

Kali terakhir Milan gigit jari di Seri-A yakni ketika dibekuk Fiorentina 0-1 pada 23 Desember 2018. Sejak itu, pasukan Gennaro Gattuso mencatat streak tak terkalahkan dalam 10 pertandingan di kompetisi kasta tertinggi di Italia ini. Bahkan Rossoneri melejit dengan kemenangan beruntun dalam lima laga teranyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nah, rentetan hasil impresif itu menjadi modal gemilang Milan ketika menjamu rival sekandang, Inter Milan, pada Derby della Madonnina, di San Siro, Senin (18/3/2019) pukul 02.30 WIB. Derby ini bakal menjadi vital untuk menentukan posisi tiga besar untuk lolos langsung ke Liga Champions. Milan yang menempati peringkat ketiga hanya unggul sebiji poin atas Inter di klasemen sementara Seri-A. Jadi kekalahan bisa merugikan siapa saja.

Bomber utama Rossoneri, Krzysztof Piatek, menjadi otak kebangkitan Rossoneri di paruh kedua musim ini. Sejak diboyong dari Genoa pada bursa transfer Januari lalu, striker berjuluk El Pistolero ini menyokong delapan gol hanya dalam sembilan laga bersama Rossoneri. Piatek berpeluang menjadi pemain Rossoneri pertama yang bisa langsung mencetak gol pada debutnya di Derby della Madonnina sejak Jeremy Menez pada November 2014.

Sebaliknya, performa Inter sedang loyo. Nerazzurri, julukan Inter, baru saja terdepak dari Liga Europa dengan kekalahan agregat 0-1 dari Eintracht Frankfurt, Jumat (15/3/2019) dini hari WIB. Inter juga masih harus menguji konsistensi mereka di Seri-A. Nerazzurri sempat bertengger di peringkat ketiga di bawah Juve dan Napoli. Namun, posisi mereka melorot hingga disalip Milan yang semakin naik daun.

“Kami memasuki laga dengan situasi berbeda, namun laga seperti derby tidak menjadi masalah bagaimana Anda bermain sebelumnya. Kami bekerja keras untuk sampai peringkat ketiga. Kami menemukan keseimbangan di belakang. Dan hanya kebobolan sedikit gol itu juga faktor penting dan kami ingin hal sama nanti,” jelas penggawa Rossoneri, Mateo Musacchio, mengingatkan rekan-rekannya tetap waspada, seperti dilansir football-italia.net, Sabtu (16/3/2019).

Masa depan Pelatih Inter, Luciano Spalletti, sempat dipergunjingkan. Begitu juga dengan nasib striker Mauro Icardi dan winger Ivan Perisic. Ketiganya bisa saja didepak akhir musim nanti. Media-media Italia, seperti La Gazetta dello Sport, pun memprediksi duel melawan Milan di San Siro nanti bakal menjadi Derby della Madonnina terakhir bagi mereka, terutama Spalletti. La Gazetta membubuhkan judul “Arrivederby?” gabungan dari kata “Arrivederci” (Selamat Tinggal) dan “Derby”.

Namun, General Manager Inter, Beppe Marotta, memastikan Spalletti bukan faktor penyebab inkonsistensi Nerazzurri. “Pelatih bukan menjadi penyebab masalah kami. Spalletti sudah mengejarkan tugasnya dengan semaksimal mungkin, kami harus obyektif terhadapnya,” jelas Marotta, seperti dikutip calciomercato.com. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya