Siang-malam beda harga

Mi RM Kedasih (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Hartanto)

Tempat makan yang buka selama 24 jam memang tak selalu mendapat pelanggan yang mengalir di tiap jamnya. Ada kalanya puncak keramaian pada pagi saat sarapan, siang saat istirahat atau saat makan malam. Hal ini dibenarkan Manajer AM-PM Jl Adisucipto, Ito. “Memang 24 jam, tapi peak hour-nya pukul 21.00 hingga 04.00. Ada yang bilang mau datang sore, tapi entar-entar sajalah, datang pas malam. Jadi ramainya memang malam hingga dini hari,” kata Ito, Jumat (13/1).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demikian juga di Veto Easy Dining yang ramai pada malam hari. Penanggung jawab Veto, Anggen, mengungkapkan fenomena tersebut memang tidak dapat dipungkiri. Hal ini cukup beralasan, karena sebagian besar konsumen adalah eksekutif muda yang sibuk aktivitas kerja pada pagi hingga sore. Meski begitu, ada pula tamu yang datang pada pagi dan siang hari. “Ramai saat sekitar pukul 21.00 WIB hingga dini hari.”

Anggen menambahkan, beberapa harga menu sajian mengalami perbedaan saat siang dan malam. Hal ini karena fasilitas yang diberikan kepada tamu saat malam lebih maksimal. “AC kami nyalakan semua, televisi juga. Ada yang merokok juga disediakan (tempat) luas, jadi bukan ramai lalu dinaikkan.”

Selisih harganya pun tak terlalu banyak. Ia menambahkan harga kuliner di Veto sangat terjangkau untuk semua kalangan dan sepadan dengan fasilitas penunjang.

Hal senada diungkapkan karyawan RM Kedasih di Jl Ronggowarsito Solo, Ebbe, yang mengatakan pengunjung ramai pada malam hingga dini hari. “Jika pagi sampai sore ada terus tapi tidak seramai pas malam,” terang dia. Ida menambahkan, menu hot namun ringan juga patut dicoba seperti mi kocok ditemani secangkir kopi sangat cocok saat bercengkerama dengan sahabat dan keluarga. Malam panjang tak akan terasa saking asyiknya suasana malam di Solo. “Puncak kedatangan tamu selain saat sarapan dan istirahat siang, juga saat malam hingga dini hari.”

JIBI/SOLOPOS/Ahmad Hartanto