SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Harianjogja.com, SLEMAN—Sebanyak empat desa di Kecamatan Prambanan masuk dalam wilayah rawan bencana longsor. Kepala Bidang Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Heru Saptono, menyatakan, keempat desa tersebut yakni Desa Gayamharjo, Wukirharjo, Sambirejo, dan Sumberharjo. “Desa Wukirharjo sendiri telah mengalami bencana tanah longsor pada Desember 2013 lalu,” ujarnya Selasa (7/1/2013).

Menurut Camat Prambanan, Abu Bakar, bencana tanah longsor di wilayahnya sudah terjadi tiga kali dalam kurun lima tahun terakhir. “[Dusun] Klumprit 1 dan II adalah daerah yang geografisnya memang curam dan ada sembilan sampai 10 kepala keluarga (KK) yang tinggal di kawasan rawan longsor,” ungkap Abu Bakar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia memaparkan, ada 280 KK di Prambanan yang rawan menjadi korban tanah longsor, dan titiknya tersebar di sembilan dusun yang ada. Musim hujan yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Januari-Februari 2014 ini dianggap menjadi waktu yang mengkhawatirkan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Jika terjadi hujan lebih dari dua jam, bencana longsor dikhawatirkan kembali terjadi,” imbuh Heru Saptono. Bahkan menurutnya hujan deras terjadi kurang dari satu jam, kondisi tersebut sudah rawan.

Wilayah Kecamatan Prambanan sendiri memiliki kontur tanah yang berbeda. “Berbeda dengan Kulonprogo yang landslide, kalau Prambanan rockfall. Jadi ketika longsor, batunya langsung jatuh,” ujar Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya