SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pemburu harta karun yang telah merugikan Indonesia triliunan rupiah, Michael Hatcher masih terus diburu. Polri bahkan telah melakukan pencekalan terhadap warga negara Australia tersebut.

“Kita sudah lakukan pencekalan. Itu kan salah satu antisipasi kita,” ujar Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi di Mabes Polri, Jaksel, Jumat (30/4).

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Menurut Ito, Polri memang belum berhasil mengetahui keberadaan Hatcher. Namun, sejumlah tim polisi air sudah melacak jejak aktivitas Hatcher. “Kita masih menyelidiki,” jelasnya.

Michael ‘Mike’ Hatcher lahir di York, Inggris, tahun 1940. Hidup masa kecilnya kurang beruntung. Dia menetap di sebuah panti asuhan. Pada umur 14 tahun, dia hijrah ke Australia. Perburuan muatan kapal karam dimulai tahun 1970 dengan sebuah yacht tua yang direnovasi.

Pada 1981 berhasil mengangkat isi kapal tenggelam di Malaysia, tahun 1985 di Tanjung Pinang Indonesia, dan tahun 1998 di Indonesia. Di dunia internasional dia dijuluki The Wreck Salvage King (Raja Penyelamat Kapal Karam).

Saat berhasil mengangkat  kapal Geldermasen milik VOC di Karang Heliputan, Tanjung Pinang, tahun 1985-1986, Hatcher mendapatkan 126 emas batangan dan 160 ribu benda keramik dinasti Ming dan Ching. Nilainya tidak kurang dari US$ 15 juta saat itu.

Lalu Hetcher mengangkat kapal Tek Sing di Perairan Kepulauan Bangka, Sumatera Selatan tahun 1999 lalu. Nilainya Rp 500 miliar. Kini Hatcher diduga muncul kembali di perairan Blanakan, Subang. Jika Hatcher berhasil mengangkat harta karun dari Subang, maka ini akan menjadi rekor selama karirnya. Diperkirakan porselen dinasti Ming yang tenggelam di sana tidak kurang dari US$ 200 juta.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya