SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO-Sobat Gaul bagi remaja, seorang teman menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan bersosialisasi. Bahkan teman sebaya sering dianggap lebih dekat dibanding orangtua maupun guru. Kepada teman sebayalah, biasanya pula Sobat Gaul lebih mau membuka rahasia pribadi. Tapi jadi illfeel banget ternyata Curhatan kita justru nyebar ke mana-mana.

Misalkan saja Curhatan kita naksir teman kelas sebelah, eh ternyata bocor ke seluruh sekolah. Wah teman yang bocorin Curhatan kita ternyata ngember, alias tak bisa menjaga rahasia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kalau rahasia sudah diemberin ke mana-mana, apalagi teman dekat sendiri, wah…pasti banyak kecewanya kan. Sekarang ini memang sulit nemuin teman dekat yang bisa dipercaya. Vincentia Prisca Yoga Widya pernah mengalami rahasianya bocor ke mana-mana. Si mulut ember itu ternyata teman dekatnya sendiri.

“Aku marah sama dia. Padahal dia udah jadi teman kepercayaanku, tapi rahasiaku yang dia tahu malah diemberin. Meski pun ngemberin ke temen sendiri, tapi tetap saja dari awal kan aku melarang buat bilang siapa-siapa.”

Ekspedisi Mudik 2024

Siswi SMAN 7 Solo yang akrab disapa Prisca ini mengakui sebenarnya teman dekatnya itu sangat baik. Tapi begitu tahu watak aslinya yang ngember, Prisca kecewa juga. Sebenarnya, teman dekatnya itu saat cerita soal Curhatan Prisca, hanya keceplosan.

“Dia sudah minta maaf. Ya aku memang sempat marah. Tapi mau gimana lagi dia temanku. Jadi ya sudah cuma aku bilangin,” kata cewek yang punya hobi dengerin musik ini.

Menurutnya, bocornya Curhatan ke khalayak luas membuat hubungan pertemanan bisa jadi runyam. Sebenarnya saat itu Prisca jadi serba salah. Mau menjauhi orang yang ngember tapi teman sendiri, enggak dijauhi juga tapi tetep sakit hati.

Enggak beda jauh sama pendapat Risna Corry Ardiyani. Menurutnya, salah satu sobatnya itu sudah keterlaluan. Dia, kata Risna, membocorkan rahasianya. Kepercayaan Risna kepada sahabatnya itu dah dirusak.

“Rasanya ditusuk dari belakang itu sakit banget. Mungkin dia iri sama aku. Jadinya dia ngemberin rahasiaku biar semua orang tahu kelemahanku,” ujar siswa SMK Analis Kesehatan Nasional Solo.

Belajar dari pengalaman itu, Risna kini lebih hati-hati memilih teman. Kalau emang si temen bisa dipercaya, baru dia akan Curhat. “Ada baiknya juga kalau sifatnya rahasia sekali…enggak usah diceritakan ke siapa-siapa.”

Lain halnya kisah Enrieka Yosefina Pradnyaparamita atau akrab disapa Enrieka. Dia bersyukur enggak pernah punya teman ember. Justru temannya itu yang jadi korban ember.

“Pernah tuh, temenku yang baru jadian cerita soal pacar barunya ke dia. Padahal temenku itu bilang supaya jangan cerita-cerita soal itu. Eh, nggak tahunya besoknya berita itu udah nyebar ke yang lain,” kisah siswi XI IPA 4 SMAN 3 Solo.

Menurut Enrieka, mulut ember itu bisa terjadi karena berbagai sebab dan alasan. Bisa disebabkan karena rasa iri, sehingga si ember menyebarkan rahasia. Bisa juga untuk cari-cari perhatian teman-teman yang lain.

Menurutnya, mulut ember itu berbeda dengan keceplosan. Keceplosan itu terjadi karena nggak sengaja atau nggak sadar, dan bisa terjadi karena orang itu punya sifat ceroboh atau kurang hati-hati.

Kalau ember itu terjadi karena memang dia sengaja bercerita atau malah berniat mengumbar, bahkan memberi bumbu tambahan untuk membesar-besarkan omongannya itu.
Nah kalau ketemu teman yang ember, Enrieka berpesan jangan dijauhi, karena kasihan juga.
“Kita tetep biasa saja ke dia,” saran Enrieka.

Kalau teman kita itu memang sudah punya tabiat ember yang nggak bisa sembuh, kita harus memilih-milih pembicaraan kalau ngobrol dengannya. Nggak usah ngomongin hal-hal rahasia  yang sifatnya pribadi.

(Reiya/Monika-Wasis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya