SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanam padi (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Harianjogja.com-Meski lahan persawahan terus menyusut, hal itu tidak menyurutkan semangat Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) untuk menciptakan varietas padi terbaik dengan tenaga nuklir. Salah satu varietas unggulan produksi Batan adalah padi Si Denok. Varietas tersebut siap ditanam di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Luas area persawahan di wialyah DIY hingga kini mencapai 56.000 hektar. Namun, luas area tersebut akan selamanya tercatat di Dinas Pertanian DIY.
Pasalnya, persawahan di negeri Ngayogyakarta terus menyusut sekitar 200 hektare setiap tahunnya. Hal itu terjadi lantaran alih fungsi lahan mulai pembangunan perumahan, pusat-pusat perbelanjaan hingga pemukiman penduduk.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dengan lahan yang tersisa itulah, salah satu cara yang bisa dilakukan demi memenuhi kebutuhan beras masyarakat ialah dengan meningkatkan produktivitas padi.

Menurut Kepala Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir Batan Ferly Hermana, adopsi teknologi pertanian akan menjadi jawaban atas semakin berkurangnya lahan persawahan. Hingga akhir tahun ini, katanya, Batan menciptakan lebih dari 20 varietas padi hasil riset yang dilakukan.

“Sayangnya, dari jumlah itu baru tiga varietas yang terbukti unggulan dan diterima banyak di masyarakat. Padahal, kami sendiri mengembangkan teknologi sebagai upaya mendukung kedaulatan pangan berupaya menghasilkan varietas padi unggulan yang diinginkan para petani,” ujar Ferly di sela Forum Inovasi Padi untuk Meningkatkan Produktivitas Panen Hasil Litbang Batan di Hotel Melia Purosani Jogja, Selasa (26/11/2013).

Tiga varietas padi unggulan yang dia maksud meliputi Si Denok, Mira dan Bestari. Kriteria varietas unggulan sendiri dilihat dari produktivitas tinggi, tahan terhadap hama penyakit, usia yang pendek dan rasa nasi yang enak.

Dan ternyata, Si Denok memenuhi unsur-unsur tersebut dan disukai para petani di Jawa. Selain nasinya punel, produktivitas maksimal Si Denok bisa mencapai 9-11 ton perhektar. “Nasinya punel. Karena DIY saat ini sedang membutuhkan varietas padi yang baru, maka Si Denok bisa menjadi jawabannya,” ujar Ferly kepada sejumlah wartawan.

Batan, sambungnya, memang diminta Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk membantu dan mengembangkan kegiatan pertanian padi dan kedelai di DIY.
Melalui mitra kerjanya, Batan pun mengumpulkan informasi soal benih yang cocok ntuk petani DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya