SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Pemegang saham terbesar PT. Persis Solo Saestu (PSS) sebagai pengelola klub Persis Solo siap melepaskan sahamnya. Namun, mereka menginginkan Persis dikelola secara profesional sehingga bisa lebih berprestasi di masa depan.

Pemegang saham terbesar PT. PSS adalah PT. Syahdana Properti Nusantara (SPN) yang dimiliki oleh Sigid Haryo Wibisono (SHW). Saham PT SPN di PT PSS mencapai 90 persen. Sedangkan 10 persen saham lainnya dimiliki sejumlah pihak termasuk klub-klub internal Persis.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

“Kalau yang terbaik beli profesional [saham], ya mangga. Pak Sigid [SHW] terbuka karena tujuannya dalah menyelesaikan masalah. Asal Persis Solo berkelanjutan dan pengelolanya siap maju ke Liga 1 mangga. Tapi syaratnya orang yang beli jangan satu tahun [Persis] mati,” ungkap Direktur Umum (Dirut) PT. PSS, Eddy Junaidi, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (31/7/2019).

Ekspedisi Mudik 2024

Bahkan, pada 2017, SHW pernah berencana menghibahkan Persis ke rakyat Solo melewati Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo. Namun, karena suatu alasan, hal tersebut gagal terealisasi.

Ia menjelaskan, dirinya turun ke lapangan sebagai wujud nyata tekad manajemen Persis mencari solusi permanen atas berbagai masalah yang selama ini timbul. Ia mengatakan SHW siap melepas saham jika hal itu menjadi jalan terbaik bagi Persis.

“Tolong kesampingkan obsesi Pak Sigit dengan kondisi Persis. Saya mengakui, ini kesalahan manajemen memilih figur. Seharusnya kalau masalahnya segera diselesaikan, masalah tidak jadi panjang,” tuturnya.

Ditanya soal pertemuan dengan elemen suporter, Eddy akan bersikap terbuka dalam menerima masukan dan kritik. Sebelum pertemuan resmi manajemen dengan suporter yang rencananya digelar di Resto Godong Salam, Jumat (2/8/2019) malam, dirinya telah terlebih dahulu menemui para senior Pasoepati.

“Kami sudah mendapatkan masukan. Tetapi pertemuan besok adalah pertemuan resmi. Yang mengundang manajemen Persis. Tapi nama-namanya dari Mas Rio [Aulia Haryo Suryo]. Kami minta perwakilan 25 suporter dan yang sepuh. Kalau ada yang senior, manajemen menambahkan [untuk diundang],” terangnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan kehadiran SHW di PT. PSS terjadi karena dorongan dari PSSI untuk membantu keuangan Persis pada 2016. Menurutnya, SHW sebenarnya mendapatkan tawaran untuk membantu tujuh tim. Tetapi SHW memilih Persis karena berasal dari Solo.

“Pak Sigid tidak berminat atau berambisi mengurus sepak bola. Beliau ingin mendukung Persis ke kasta lebih tinggi. Sejak awal Pak Sigid menyadari, mengelola klub sepak bola harus siap merugi,” kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya