SOLOPOS.COM - Salat Tarawih di Ka'bah di tengah pandemi virus corona, 24 April 2020. (Ganoo Essa/Reuters)

Solopos.com, RIYADH - Masjidil Haram dan Masjid Nabawi bakal kembali dibuka untuk aktivitas ibadah seperti biasanya. Hal ini diumumkan Sheikh Abdul Rahmad Al-Sudais lewat akun media sosial resminya.

Raja Salman Izinkan Tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Asal...

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sheikh Abdul Rahman Al-?Sudais mengumumkan kabar baik kepada umat Islam di dunia bahwa Masjidil Haram dan Masjid Nabawi segera dibuka kembali untuk aktivitas ibadah seperti biasanya.

"Saya membawa kabar baik kepada Muslim dunia bahwa aktivitas ibadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi segera bisa normal kembali," ujar Presiden Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Sheikh Abdul Rahman Al-?Sudais dikutip dari akun media sosial Haramain di Twitter, Rabu.

Masjidil Haram dan Masjid Nabawi akan dibuka untuk Tawaf dan shalat wajib serta penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, ujar Sheikh Abdul Rahman Al-?Sudais.

Masjidil Haram Dibuka Lagi Boleh untuk Tawaf, Tapi…

Ia mengungkapkan bahwa pembukaan akses untuk Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dilakukan dengan penghitungan cermat.

"Kita tidak terburu-buru untuk membuka Dua Masjid Suci karena semua langkah yang diambil adalah untuk kebaikan kita," ujar Sheikh Abdul Rahman Al-?Sudais.

Sheikh Al-Sudais mengajak semua umat Islam di dunia untuk terus berdoa melawan pandemi Covid-19, dan juga berdoa bagi Penjaga Dua Masjid Suci, yang telah bekerja untuk kebaikan umat.

Pernyataan Raja Salman

Sebelumnya, Raja Salman mengizinkan pelaksanaan salat Tarawih berjamaah di dua masjid suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Dipuji WHO, Begini Cara Selandia Baru Tangani Covid-19

Meski begitu, Raja Salman tetap menangguhkan masuknya jamaah ke dua masjid tersebut. Jadi sholat dilakukan dengan jumlah orang yang sangat terbatas.

Dilansir Reuters, keputusan ini dibenarkan oleh Presidensi Dua Masjid Suci itu dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, (22/4/2020).

Arab Saudi berencana untuk mengurangi aturan jam malam yang diberlakukan di beberapa kota selama bulan Ramadhan untuk memungkinkan orang lebih banyak waktu berbelanja untuk kebutuhan-kebutuhan penting dalam batas-batas lingkungan mereka.

Negara tersebut berusaha keras agar masyarakatnya bisa merasakan kegembiraan di bulan Ramadhan.

Tak Punya Uang Rp15 Juta, Janda Sebatang Kara di Sragen Batal Terima Bantuan RTLH

Seperti dilansir dari Saudi Gezette, pihak berwenang di Kerajaan Arab Saudi telah merevisi aturan jam malam di tengah pandemi virus corona selama bulan Ramadhan yang akan datang. Hal ini juga telah disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri negara tersebut.

Menurut waktu yang direvisi, penduduk kota-kota yang tidak sepenuhnya di-lockdown, diizinkan untuk keluar antara pukul 9 pagi dan 5 sore selama bulan suci Ramadhan. Aturan agak dilonggarkan.

Viral Hand Sanitizer Berstiker Sri Mulyani, ORI Jateng Surati Bupati Klaten

Namun penduduk di daerah-daerah yang berada di bawah lockdown total, penduduk hanya diperbolehkan keluar untuk kebutuhan penting.

Penduduk hanya boleh keluar untuk berbelanja bahan makanan atau kunjungan medis. Ini juga berlaku antara pukul 09.00 pagi dan pukul 17.00 sore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya