SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Setelah kericuhan antarwarga binaan, Kamis (10/1/2019), situasi Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I A Solo berangsur kondusif. Bahkan, seratusan penghuni rutan itu sejak Jumat (11/1/2019) pagi mengikuti khataman Alquran.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di Rutan Solo, kondisi rutan tampak sepi dari kunjungan, tidak ada kunjungan dari keluarga warga binaan. Tidak ada penjagaan ketat seperti saat kericuhan terjadi pada Kamis siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di halaman depan Rutan terdapat pengumuman pada Jumat (11/1/2019) kunjungan keluarga ditiadakan dikarenakan situasi yang belum membaik seperti semula.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara di pintu masuk Rutan hanya ada beberapa petugas sipir yang berjaga, tampak normal seperti biasa. Para warga binaan yang beragama muslim tampak telah bersiap mengikuti ibadah Salat Jumat.

Suara lantunan ayat-ayat Alquran terdengar dari masjid Rutan Solo. Saat itu, para Rutan sedang mengikuti khataman Alquran. Seluruh warga binaan membaca ayat suci dengan khidmat dengan mengenakan pakaian koko dan berkopiah.

Kepala Rutan Kelas 1 A Solo, Muhammad Ulin Nuha, saat ditemui Solopos.com di Rutan Solo, mengatakan pascakerusuhan suasana berangsur kondusif. Pada Jumat pagi setelah olahraga bersama, para warga binaan melaksanakan khataman Alquran.

“Kunjungan hari ini Jumat memang kami tiadakan, pengumuman telah dibuat sejak kemarin Kamis [10/1/2019]. Namun pada Sabtu [12/1/2019] sudah dibuka kembali untuk kunjugan warga binaan khusus narkoba,” ujarnya.

Ia menegaskan situasi telah kondusif dan telah dilakukan pengamatan pada seluruh warga binaan tidak ada warga binaan yang trauma. Menurutnya, program yang diberikan Rutan Solo telah dijalankan seluruh 646 warga binaan dengan baik.

Ia menambahkan akibat kericuhan yang terjadi antardua kelompok menyebabkan beberapa pot tanaman rusak. Namun, saat ini lokasi kericuhan telah dibersihkan oleh petugas Rutan.

Pada akhir 2018 juga terjadi kericuhan antara kedua kelompok di rutan tersebut. Kepala Rutan mengklaim kericuhan itu berawal dari kesalahpahaman yang kemudian selesai lewat mediasi.

Namun, informasi cekcok di dalam rutan tersiar hingga ke salah satu kelompok warga binaan hingga akhirnya para warga datang di depan rutan. Saat ini 12 tahanan dipindahkan di tiga lokasi yang berbeda yakni Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kedungpane Semarang, Rutan Kelas II A Sragen, dan Rutan Kelas IIB Wonogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya