Solopos.com, JAKARTA — Jakarta – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali menyindir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dalam acara yang diikuti Ganjar, Megawati menyebut kader yang tidak patuh dengan instruksi partai akan dipecat.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Kejadian tersebut berlangsung dalam kegiatan Penyampaian Tali Asih Kader Partai Meninggal Dunia Terpapar Covid-19, yang digelar secara virtual dan diunggah di akun Youtube PDI Perjuangan, Kamis (30/9/2021).
Baca Juga: Ganjar Pranowo Emoh Mikir Jadi Capres: Pilpres Urusan Bu Mega
Acara dihadiri secara virtual oleh para kader PDIP, termasuk dari DPC.
Saat memberi sambutan, Megawati menyapa dua kadernya yakni Ganjar Pranowo dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G. Rahayu.
Ganjar Tersenyum
Ganjar dan Hevearita yang disapa Megawati langsung tersenyum. Ganjar yang berpakaian serba merah mengangguk-angguk sambil tersenyum.
Di awal sambutan Megawati sempat mengingatkan soal penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang menurutnya sederhana, tapi masih ada kader yang lalai.
“Kita harus ingat kita harus pakai masker, cuci tangan, membuat jarak, itu sebenarnya, menurut saya, sebuah disiplin yang sederhana saja, tidak disuruh macam-macam, tetapi kita masih lalai,” kata Megawati seperti dikutip solopos.com.
Megawati lantas berbicara tentang partai.
Prananda Prabowo
Ia menyatakan ada situation room yang dikelola oleh anaknya, Prananda Prabowo, yang berfungsi memantau kinerja para kader yang bertugas di pemerintahan di daerah.
“Saya setiap hari bisa memantau kerja para kader di daerah. Jadi jangan macam-macam,” ujarnya.
Ia meminta kader PDIP membaca AD/ART karena perihal sanksi diatur di dalamnya.
Disebutkan Mega, AD/ART PDIP mengatur tiga tingkatan sanksi.
Pemecatan
Paling tinggi pemecatan bagi kader yang tidak loyal kepada partai.
“Sanksi itu tolong dilihat, di AD/ART kita ada tiga. Awal mulanya teguran. Tetapi kalau tidak mau mendengarkan ditingkatkan sanksi peringatan. Kalau sudah diberikan peringatan tetap saja tidak mau disiplin partai, akhirnya dinaikkan, yaitu dinonaktifkan dari penugasannya,” papar Megawati.
“Yang paling tinggi adalah pemecatan. Itu sudah pasti dilakukan bagi mereka yang tidak loyal kepada partai. Saya selalu ngomong di mana-mana. Kalau sudah tidak cocok dengan PDIP ya mundur saja,” imbuhnya.
Larang Bicara Capres
Seperti diketahui, Megawati melarang kader PDIP berbicara tentang calon presiden untuk Pilpres 2024.
Sanksi akan diberikan bagi kader yang mencalonkan ataupun dicalonkan sebagai capres.
Alasannya, karena saat ini pemerintah tengah disibukkan dengan penanganan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Bantah Stroke Masuk ICU, Megawati Buka Pelatihan Kader PDIP Sambil Menahan Tangis
Sedangkan Ganjar didukung simpatisan untuk maju dalam Pilpres.
Hampir tiap pekan ada berita tentang dukungan bagi politikus asal Karanganyar, Jawa Tengah itu agar maju dalam Pilpres 2024.
Sementara itu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang memandu penyampaian tali kasih menyatakan ada 201 pengurus PDIP yang meninggal dunia akibat Covid-19.
Salah satunya adalah pengurus DPD PDIP Jawa Timur, Emiyati Febrianti.