SOLOPOS.COM - Para pemain Persis Solo melakukan selebrasi. (Madiunpos.com-Abdul Jalil)

Solopos.com, SOLO - Kedatangan Setiyo Joko Santosa untuk mengakuisisi klub Persis Solo ternyata tak melibatkan Her Suprabu. Padahal, Her adalah salah satu pendiri PT Persis Solo Saestu (PSS) sekaligus orang yang mendapat mandat menyelesaikan kisruh Persis dari Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo.

Kedatangan Erick Thohir untuk menjajaki pengelolaan Laskar Sambernyawa beberapa waktu lalu juga tak terlepas dari peran Her. Namun, Setiyo yang mengklaim telah melakukan pembicaraan dengan Erick Thohir ternyata “meninggalkan” Her Suprabu dan justru menggandeng klub-klub internal Persis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Her Suprabu mengataan dirinya sudah berkomunikasi dengan Erick Thohir soal manuver Setiyo. Menurutnya, Erick memang sudah pernah bertemu Setiyo dan mendapat tawaran mengelola Persis dengan sistem join.

Ekspedisi Mudik 2024

“Tapi kan Pak Erick sejak awal sudah mengatakan siap membantu Persis asalkan masalah saham PT PSS sudah tidak ada masalah lagi. Beliau tidak mau ikut campur soal kisruh saham,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (16/11/2019).

Beberapa waktu lalu Setiyo juga sudah bertemu dengannya. Tetapi pertemuan itu belum membahas langkah strategis mengembalikan Persis ke Solo dari tangan investor baru, Vijaya Fitriyasa.

“Tapi tanpa ada pembicaraan, kemudian tiba-tiba Pak Setiyo melibatkan 26 klub internal Persis. Saya tidak dilibatkan dan tidak tahu menahu soal pertemuan mereka beberapa hari lalu,” terang dia.

Menurutnya, masalah mendasar Persis adalah saham. Padahal, klub internal yang tidak berbadan hukum secara de facto tidak bisa mengklaim mereka pemilik saham Persis. Pemilik saham adalah orang per orang yang saat pembentukan dicatat sebagai perwakilan klub.

Her akan menunggu langkah selanjutnya dari Setiyo. Menurutnya, kedua kubu tersebut seharusnya tidak saling berhadapan. Mereka mestinya menjadi satu kubu karena kepentingan yang sama mengembalikan Persis ke Kota Bengawan.

“Kami ini kan satu rumah, mestinya ada komunikasi yang baik. Nanti ada pertemuan untuk menentukan langkah-langkah strategis bersama. Sayangnya sampai hari ini belum ada komunikasi [dengan Setiyo]. Padahal kan saya juga mewakili Pak Wali [F.X. Hadi Rudyatmo],” papar dia.

Selain itu, ia menilai stakeholder lain yang memiliki tujuan sama seperti suporter dan pemegang saham PT PSS lainnya juga dilibatkan dalam urusan itu. Dengan begitu, tidak ada miskomunikasi. “Saya tunggu dulu langkah selanjutnya,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya