SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa sekolah dasar (JIBI/Solopos/dok)

SD Muhammadiyah Bodon, Karangbendo dan Mertosanan menjalin kerjasama bidang pendidikan dengan SK Syeikh Mohd Idris Al-Marbawi Malaysia

Harianjogja.com, BANTUL –SD Muhammadiyah Bodon, Karangbendo dan Mertosanan menjalin kerjasama bidang pendidikan dengan SK Syeikh Mohd Idris Al-Marbawi Malaysia. Kerjasama tersebut diwujudkan dalam program pertukaran pelajar antar kedua belah pihak.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Kepala Sekolah SD Muh Bodon, Eko Rusyan menjelaskan awalnya sister school programme ini merupakan kerjasama SD Muh Bodon dengan SK Syeikh Mohd Idris Al-Marbawi Malaysia yang telah terjalin sejak 2012, pihaknya kemudian menggandeng dua SD lainnya.

Setiap tahun, SD Muh Bodon mengirim 9-10 siswa/siswi untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di Malaysia selama seminggu hingga 10 hari. Selama di Malaysia mereka tinggal bersama keluarga asuh agar dapat belajar berinteraksi dan bersosialisasi antar dua bangsa.

Tak hanya Malaysia saja, para siswa/siswi tersebut juga diajak untuk belajar tentang budaya di Thailand. “Kami juga ajak mereka melihat dan mempelajari kemajuan dan ketertiban di Singapura,” ucapnya pada Senin (18/9/2017).

Eko menuturkan karena urusan birokrasi, pihak Malaysia baru bisa melakukan kunjungan balasan pada tahun ini. Belasan siswa/siswi dan guru dari SK Syeikh Mohd Idris Al-Marbawi akan turut serta dalam kegiatan belajar mengajar dan aktivitas lain seperti membatik dan menabuh gamelan hingga Rabu (20/9/2017) mendatang.

Para siswa/siswi dari Malaysia tersebut juga akan tinggal bersama keluarga asuh selama beberapa hari ke depan.

Menurut Eko tujuan dari program ini adalah agar kedua belah pihak dapat saling berbagi dan meningkatkan kompetensi masing-masing. Apalagi di jaman global ini kualitas sebuah lembaga pendidikan tak hanya ditakar dalam skala global saja namun harus bisa bersaing di tingkat ASEAN, bahkan internasional.

Selain itu, Eko menambahkan program ini juga penting untuk membuka wawasan kedua belah pihak agar tidak merasa paling baik sehingga tidak mau berkembang lagi. “Kalau kami terkungkung dengan anggapan bahwa kami ini paling baik, maka tidak akan maju dan berkembang” ucapnya.

Bupati Bantul Suharsono juga menyepakati hal tersebut. Menurutnya seiring dengan dinamika perubahan global yang bergerak makin cepat, tantangan yang dihadapi dunia pendidikan juga makin berat.

Sekolah harus mempunyai komitmen yang tinggi untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan agar bisa bersaing di tingkat yang lebih luas. Apalagi menurutnya, membangun pendidikan juga berarti membangun pilar peradaban. “Kita harus punya daya saing,” tegasnya.

Sementara itu Kepala SK Syeikh Mohd Idris Al-Marbawi Malaysia, Tuan Syukri berharap kerjasama ini dapat terus terjalin. Harapannya agar dapat berkontribusi dalam memajukan mutu pendidikan baik bagi Indonesia maupun Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya