SOLOPOS.COM - Pengendara kendaraan melintas di depan SDN 1 Bulurejo, Kecamatan Juwiring, Selasa (8/2/2022). Sekolah tersebut ditutup selama tiga hari ke depan karena salah seorang guru dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. (Espos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN–Jumlah sekolah yang menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas terus bertambah. Hal itu menyusul ada siswa atau guru di sekolah-sekolah itu yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Sementara itu, Pemkab Klaten hingga kini masih memberlakukan PTM terbatas 50 persen untuk satuan pendidikan di bawah kewenangan Pemkab yang tak ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Salah satu pertimbangan Pemkab memberlakukan PTM 50 persen yakni hingga kini tak ada klaster Covid-19 dari aktivitas PTM. Rata-rata guru atau siswa terkonfirmasi positif dari aktivitas mereka di luar sekolah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, mengatakan hampir saban hari ada perkembangan jumlah sekolah yang sementara waktu menghentikan kegiatan PTM terbatas diganti dengan PJJ.

Baca Juga: Siswa dan Guru Kena Covid-19,  PTM 50 Persen di Klaten Dievaluasi

“PTM setiap hari kami evaluasi. Kalau dihitung persentase, memang jumlah sekolah [yang menghentikan PTM] belum banyak. Tetapi memang terus bertambah,” kata Jajang saat ditemui di Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Senin (14/2/2022).

Jajang menjelaskan ada beberapa opsi yang memungkinkan bisa diberlakukan. Seperti kegiatan PTM difokuskan pada siswa yang mendekati ujian akhir sementara tingkat lainnya mengikuti PJJ. Hanya saja, Pemkab hingga kini masih memberlakukan PTM terbatas 50 persen untuk satuan pendidikan di bawah kewenangan pemkab yakni TK/PAUD, SD, serta SMP.

Namun, ketika ada siswa atau guru di sekolah yang terkonfirmasi positif Covid-19, kegiatan PTM sementara waktu dihentikan dan diganti dengan PJJ. “Saat ini masih menerapkan PTM 50 persen. Namun, kalau ada yang terkonfirmasi kegiatan PTM tutup dulu. Kami minta kajian cepat dari Disdik serta Dinkes,” kata dia.

Baca Juga: 6 Sekolah Ditutup karena Covid-19, Disdik Klaten: Bukan Klaster PTM

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Yunanto, mengatakan kegiatan PTM di beberapa sekolah yang sebelumnya diberlakukan PJJ kembali bergulir dengan ketentuan PTM 50 persen. Guru atau siswa di masing-masing sekolah tersebut yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19 sudah dinyatakan sembuh. Sekolah-sekolah itu yakni SMPN 1 Karangnongko, SMPN 3 Delanggu, serta SDN 2 Danguran.

“Kegiatan PTM terbatas 50 persen di tiga sekolah itu mulai hari ini kembali berjalan,” kata Yunanto.

Sementara itu, kegiatan PTM di sekolah lainnya yang terdapat guru atau siswa terkonfirmasi positif Covid-19 untuk sementara waktu dihentikan dan diganti PJJ. Yunanto juga menjelaskan hingga kini Pemkab masih memberlakukan PTM terbatas 50 persen.

Baca Juga: 3 Sekolah Ditutup, Disdik Klaten Keluarkan SE Hentikan PTM 100 Persen

“PTM 50 persen masih diberlakukan. Sekolah persiapannya [protokol kesehatan pencegahan Covid-19] jauh lebih matang, komplit, dan terprogram. Jadi sekolah itu bukan merupakan satu klaster tetapi akibat dari aktivitas di luar [kegiatan sekolah], ada guru atau siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19,” urai dia.

Yunanto kembali menegaskan hingga kini tak ada klaster dari penyelenggaraan PTM di Klaten. Rata-rata siswa atau guru yang dinyatakan positif Covid-19 terpapar dari aktivitas di luar kegiatan sekolah. “Jumlah siswa atau guru di masing-masing sekolah yang terkonfirmasi positif tidak banyak hanya satu atau dua orang saja,” kata dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada 13 sekolah tingkat SD dan SMP yang sementara waktu menghentikan kegiatan PTM terbatas dan diganti dengan PJJ. Ada lima sekolah tingkat SD dan delapan sekolah tingkat SMP menghentikan kegiatan PTM. Sementara, kegiatan PTM 50 persen sekolah lainnya yang tak ditemukan guru atau siswa terkonfirmasi positif Covid-19 tetap berjalan.

Baca Juga: Tren Covid-19 Meningkat, Sekolah di Klaten Kembali ke PTM 50 Persen

“Semuanya [guru atau siswa terkonfirmasi positif Covid-19] terpapar dari rumah [aktivitas di tingkat keluarga atau di luar sekolah],” kata Subkoordinator Pengembangan Peserta Didik SMP Disdik Klaten, Guritno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya