SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta–
Partai Amanat Nasional (PAN) menawarkan sejumlah partai politik untuk beraliansi bersama dalam sebuah konfederasi. Wadah baru ini lebih memiliki aturan main yang jelas, tegas, permanen dan kuat bila dibandingkan dengan Setgab Koalisi.

“Kita jajaki wacana konfederasi atau penggabungan parpol yang jauh lebih permanen dan dengan aturan lebih tegas dari Setgab. Kan Setgab pun sampai sekarang belum jelas bagaimana aturan mainnya,” ujar Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiharto dalam diskusi “Kebangkrutan Demokrasi Multipartai” di Doekoen Coffee, Pancoran, Jakarta, Sabtu (26/6/2010)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menjelaskan konfederasi merupakan jalan keluar bagi partai-partai kecil apabila kelak wacana peningkatan nilai parliamentary threshold (PT) dan electoral threshold (ET) disahkan dalam revisi paket UU Pemilu. Sebab konsekwensi dari peningkatan nilai PT dan ET adalah berkurang jumlah partai politik yang dapat berlaga di Pemilu 2014 dan mendudukkan kadernya di DPR.

“Golkar, PDIP, dan PD ingin PT jadi 5%. Ini akan membuat jumlah parpol menyusut, namun di sisi lain banyak suara terhilang. Ada aspirasi politik pemilih yang diabaikan bila partai yang mereka pilih tidak lolos PT, ini akan menimbulkan instabilitas politik,” jelas Bima.

Lebih lanjut dikatakannya, sekarang PAN sudah mempersiapkan pelaksaan konfederasi dengan empat parpol kecil untuk menghadapi Pemilu 2014. Tetapi bukan lantas empat parpol tersebut harus merger dengan PAN kelak seusai Pemilu 2014.

“Kita persilahkan parpol tersebut tetap ada, hanya dalam pemilu kita maju satu bendera. Selebihnya kita atur mereka dalam pilkada dan sebagainya,” jelas Bima.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya