SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kedua dari kanan) diikuti Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meninjau perkampungan nelayan Tambaklorok di Kota Semarang, Selasa (2/12/2016). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Presiden Jokowi kembali berkampanye tax amnesty setelah disibukkan konsolidasi politik sejak diplomasi “naik kuda” beberapa pekan lalu.

Solopos.com, JAKARTA — Setelah huru hara politik menyita perhatian publik dalam dua pekan terakhir, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan kembali mendorong wajib pajak untuk memanfaatkan program tax amnesty periode II.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Presiden menyatakan segera melakukan rangkaian sosialisasi bagi wajib pajak dengan tujuan utama meningkatkan jumlah repatriasi yang saat ini terbilang rendah. Sosialisasi oleh Presiden akan dimulai sejak Jumat (25/11/2016) ke sejumlah kota besar di Jakarta, seperti Makassar, Balikpapan, dan kembali diadakan di Jakarta.

“Kita akan terus panggil, panggil, panggil. Dan targetnya itu betul sesuai dengan yg kita inginkan, terutama repatriasi kan masih kecil,” katanya, di Jakarta, Kamis (24/11/2016).

Sejauh ini, dia menilai efek program tax amnesty mulai terasa salah satu indikatornya adalah meningkatkan cadangan devisa (cadev) negara. “Cadev bisa kita lihat melonjak kira-kira dari USD100 juta di awal tahun sekarang jadi USD115 juta, ini sebuah lonjakan yang tajam, penyebabnya antara lain karena capital inflow dan karena tax amnesty,” jelasnya.

Adapun, dia mengatakan pemerintah telah menyiapkan rencana lanjutan pada periode III agar amnesti pajak dapat dimanfaatkan oleh wajib pajak orang pribadi UMKM maunpun badan usaha UMKM.

Dilansir dari laman amnesti pajak Kamis, sebanyak 84,8% komposisi uang tebusan senilai Rp94,9 triliun masih didominasi oleh wajib pajak orang pribadi non-UMKM. Sementara itu, kontribusi wajib pajak orang pribadi UMKM hanya 3,89% dan badan usaha UMKM sebesar 0,24%. Sampai program berakhir, pemerintah menargetkan uang tebusan dapat mencapai Rp165 triliun.

Adapun, nilai repatriasi masih terbilang rendah yakni Rp143 triliun atau hanya 3,62% dari total deklarasi harta luar negeri maupun dalam negeri sebanyak Rp3.945 triliun. “?Periode ketiga kita akan mengejar UKM untuk berbondong ikut tax amnesty. Jadi disana sini masih banyak cerita adanya aset yang ketinggalan, yang belum bisa masuk ke dalam program tax amnesty, ini yang akan terus kita dorong?,” ujarnya.

Presiden Jokowi juga menegaskan kepada para investor bahwa roda perekonomian berjalan normal. Penegasan itu merespons tantangan ekonomi berupa stimulus eksternal pascaterpilihnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan situasi politik terkait Pilkada Jakarta menghangatkan pasar dalam dua pekan terakhir.

“Kalau dua-tiga pekan lalu saya masih naik kuda karena dinamika politik yang memanas, sekarang harus balik lagi. Fokus, konsentrasi pada persoalan yang akan menjadi target kita semua,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya