SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, NEW YORK--Kurs dolar AS naik kembali terhadap euro, yen dan mata uang lainnya pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah merosot sejak akhir bulan lalu, sekalipun penutupan kegiatan (shutdown) pemerintah AS melewati hari keempat.

Belum ada terlihat penyelesaian kebuntuan politik antara Partai Republik dan Demokrat atas anggaran dan pagu pinjaman, tetapi dolar tampak “oversold”, kata para analis.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Pada 22.00 GMT (Sabtu pukul 05.00 WIB) dolar berada di 1,3557 dolar, dibandingkan dengan 1,3618 dolar pada akhir Kamis.

Dolar naik menjadi 97,47 yen dari 97,27 yen, sementara euro merosot menjadi 132,14 yen dari 132,49 yen.

Dolar tetap mendekati titik terendah dalam delapan bulan di tengah kekhawatiran bahwa kelumpuhan politik Washington bisa memburuk, sehingga merugikan pertumbuhan ekonomi.

Imbal hasi surat utang negara (SUN) satu bulan AS — indikator risiko jangka pendek — naik tajam pada Kamis dan Jumat karena investor mengamati batas waktu 17 Oktober bagi Kongres untuk menaikkan batas utang negara.

Tanpa peningkatan batas utang, Departemen Keuangan telah berulang kali memperingatkan, negara bisa terpaksa untuk “default” (gagal bayar) pada kewajiban-kewajibannya, termasuk pembayaran utang, suatu tindakan yang Departemen Keuangan katakan akan menjadi “bencana”.

“Pengeluaran bisnis dan konsumen juga bisa menerima pukulan karena shutdown memasuki minggu kedua,” kata Kathy Lien dari DailyFX .

Pound Inggris jatuh menjadi 1,6005 dolar dari 1,6155 dolar, sementara dolar naik menjadi 0,9071 franc Swiss dari 0,8991 franc, demikian AFP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya