SOLOPOS.COM - Sejumlah wanita mengakui memiliki hubungan seks lebih baik setelah pengangkatan rahim (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, JAKARTA–Operasi pengangkatan rahim bisa saja dialami oleh wanita dengan berbagai penyebab. Bagi wanita langkah ini jelas merupakan keputusan yang besar.

Namun ternyata pengangkatan rahim ini tidak selamanya berefek negatif. Sebaliknya, sejumlah wanita yang melakukan operasi pengangkatan rahim mengaku mendapatkan seks lebih baik. Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), setiap tahun hampir 500.000   wanita AS menjalani histerektomi atau pengangkatan rahim. Faktanya, histerektomi dianggap sebagai operasi paling umum kedua untuk wanita di AS setelah operasi caesar.

Umumnya para wanita ini memutuskan untuk menjalani operasi pengangkatan rahim atas saran dokter, dan sekitar 90% histerektomi dilakukan untuk alasan terkait kanker. Selain karena kanker, berikut daftar kondisi kesehatan yang mungkin menyebabkan wanita memilih metode ini.

Baca Juga: 4 Makanan Ini Bikin Panjang Umur, Mau Coba?

Menurut US Office on Women’s Health, berikut ini adalah alasan yang paling umum melakukan pengangkatan rahim seperti dikutip dari Liputan6.com, Sabtu (27/3/2021):

– Fibroid uterus. Pertumbuhan non-kanker di dinding rahim ini dapat menyebabkan nyeri atau pendarahan hebat.

– Pendarahan vagina yang berat atau tidak biasa. Perubahan kadar hormon, infeksi, kanker, atau fibroid dapat menyebabkan hal ini.

– Prolaps uterus. Yaitu kondisi rahim yang terperosok dari tempat biasanya ke dalam vagina. Ini mungkin terjadi setelah beberapa kelahiran pervaginam tetapi juga bisa terjadi setelah menopause atau karena obesitas.

– Endometriosis. Yaitu jaringan yang biasanya melapisi rahim, namun ini tumbuh di luar rahim, seringkali menyebabkan rasa sakit yang parah dan pendarahan antar periode haid.

– Adenomiosis. Jaringan yang melapisi rahim tumbuh di dalam dinding rahim, yang dapat menyebabkan nyeri hebat dan pendarahan hebat.

– Kanker (atau pra-kanker) rahim, ovarium, leher rahim, atau endometrium (lapisan rahim). Histerektomi dapat dipertimbangkan untuk kasus kanker atau risiko kanker tinggi, bersama dengan pilihan pengobatan seperti kemoterapi dan radiasi.

Berdasarkan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ada beragam jenis pengangkatan rahim yaitu histerektomi parsial (supracervical), total atau radikal. Kalau total, seluruh rahim termasuk serviks diangkat. Kalau parsial, bagian atas rahim diangkat tetapi serviks tetap di tempatnya. Sedangkan histerektomi radikal, rahim dan struktur di sekitarnya, termasuk ovarium, diangkat. Ini biasanya direkomendasikan jika seorang wanita menderita kanker atau dicurigai.

Baca Juga: Wanita Ini Punya Dua Vagina, Ternyata Idap Kelainan Langka

Terlepas dari jenis pengangkatan rahim dokter umumnya memberi tahu wanita untuk tidak melakukan seks penetrasi selama enam minggu setelah operasi, kata seorang profesor klinis ilmu kebidanan dan ginekologi dan reproduksi di Yale Medical School, Mary Jane Minkin, MD. “Mereka bisa main-main dan orgasme setelah beberapa pekan, tapi tidak boleh penetrasi di dalam vagina selama enam pekan,” katanya.

Jika Anda ingin berhubungan seks sebelum jangka waktu tersebut, mungkin tidak masalah. “Kadang-kadang bisa lebih cepat, tergantung pada keadaan,” kata profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern, Lauren Streicher,  dikutip dari WH. Jadi sebagaimana operasi pada umumnya yang tiap orang memiliki kecepatan pemulihan yang berbeda.

Yang menarik, Streicher mencatat bisa jadi kehidupan seks tidak akan terasa berbeda atau bahkan terasa lebih baik setelah menjalani pengangkatan rahim. Bahkan menurut satu penelitian meta-analisis tentang seks setelah pengangkatan rahim menemukan mayoritas wanita mengatakan kehidupan seks mereka tetap sama atau menjadi lebih baik setelah mereka menjalani operasi pengangkatan rahim.

Streicher juga menemukan hasil serupa dalam penelitiannya. Ia mensurvei 1.000 wanita yang menjalani histerektomi untuk bukunya. Hasil penelitiannya menemukan bahwa kebanyakan dari mereka tidak merasakan perubahan setelah operasi pengangkatan rahim. Tapi jika sebelumnya wanita memiliki hubungan seks yang menyakitkan atau pendarahan maka setelah operasi, seks menjadi lebih nyaman.

Baca Juga: Album Kelima IU Disambut Positif, Tagar Lilac Trending Di Twitter

Ada kemungkinan Anda mengalami peningkatan kekeringan pada vagina, tetapi Minkin mengatakan itu sebagian besar terjadi jika ovarium Anda diangkat. Dalam hal ini, Anda akan membutuhkan estrogen (dalam bentuk tablet, patch, atau supositoria vagina) untuk membantu melumasi vagina Anda. Menggunakan produk pelumas selama aktivitas seksual juga dapat membantu mengurangi kekeringan.

Namun jika ovarium Anda diangkat bersamaan dengan pengangkatan rahim, Streicher mengatakan itu dapat menurunkan gairah seks Anda. Ovarium menghasilkan hormon, termasuk estrogen dan testosteron, yang memicu dorongan seks Anda. “Tetapi jika ovarium Anda tidak diangkat, ini seharusnya tidak menjadi masalah,” katanya.

Namun histerektomi juga bisa memengaruhi mood untuk aktivitas seksual atau tidak. “Mengalami histerektomi adalah masalah psikologis yang jauh lebih besar bagi beberapa wanita daripada yang lain,” kata Dr. Streicher.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya