SOLOPOS.COM - Kondisi koridor Ngarsopuro di Jl Diponegoro, Solo, Senin (29/3/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Belasan anggota Komisi V DPR RI melakukan lawatan ke Solo guna meninjau sejumlah lokasi, salah satunya kawasan Ngarsopuro yang merupakan calon Malioboro Solo.

Seperti diketahui, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, juga sempat mengunjungi lokasi ini serta sejumlah lokasi proyek strategis lainnya di Solo pada pekan lalu.

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

Selain Ngarsopuro, para legislator Senayan itu antara lain mengunjungi Taman Balekambang, Bendung Tirtonadi, dan sempat juuga melintasi flyover Purwosari pada Sabtu (10/4/2021).

Baca Juga: "Malioboro" Di Jl Gatsu Solo: Dicetuskan Jokowi, Direalisasikan Gibran?

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, mengatakan kunjungan itu untuk menyinkronkan usulan penataan dari Kementerian PUPR dengan aspek politis.

“Tujuannya ingin mencocokkan aspirasi dengan aspek politis. Aspirasinya dari daerah, kemudian teknis dari Kementerian PUPR. DPR mengklarifikasi semua. Apakah sesuai dengan aspirasi rakyat atau tidak, dan sebagainya,” katanya kepada Solopos.com, Sabtu siang.

Ahyani mengatakan kunjungan ke Ngarsopuro untuk menilik lokasi yang rencananya dijadikan sebagai calon proyek strategis Malioboro Solo. Penataan jalur pedestrian menjadi sasaran pertama wacana tersebut.

Baca Juga: Gibran Ingin Kawasan Ngarsopuro-Gatsu Jadi "Malioboro Solo", Setuju?

Sedangkan untuk Taman Balekambang direncanakan menjadi Pusat Kebudayaan Jawa yang diperluas menjadi satu dengan Kolam Renang Tirtomoyo.

Bendung Tirtonadi

“Sedangkan untuk Bendung Tirtonadi, cita-cita kami menjadikannya sebagai destinasi wisata air. Sehingga tak hanya menjadi sarana pengendalian banjir. Perbincangannya menilai sisi kelayakan, kebutuhan, yang dikomunikasikan dengan Kementerian PUPR, sehingga apakah proyek ini layak dilanjutkan atau tidak,” beber Ahyani.

Kunjungan ke flyover Purwosari sekadar menyaksikan apakah bangunan yang sudah dimanfaatkan itu sesuai spesifikasi awal. Ia menyebut usulan penataan tersebut tak bisa ditanggung APBD sehingga diharapkan menggunakan anggaran pusat.

Baca Juga: Pelaku Balap Liar Di Jl Slamet Riyadi Solo Menghilang Seusai Kecelakaan, Motor Ditinggal

Karena itulah, DPR berkunjung untuk menyerap aspirasi tersebut untuk kemudian diusulkan. Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut usulan penataan kawasan Ngarsopuro menjadi calon Malioboro Solo butuh sentuhan khusus.

Sentuhan itu antara lain trotoar yang perlu diperbaiki, lampu jalanan yang mati, dan pedagang kaki lima (PKL) yang kurang tertata. “Salah satu daya tarik jika Ngarsopuro menjadi Malioboro-nya Solo adalah galeri seni milik Sardono Kusumo,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya