SOLOPOS.COM - Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Setijono saat uji coba pembukaan Candi Prambanan, Jumat (17/9/2021). (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Solopos.com, SLEMAN- Setelah Tebing Breksi beroperasi secara terbatas, kini giliran destinasi wisata Candi Prambanan yang melakukan uji coba pembukaan, Jumat (17/9/2021). Pengunjung yang tidak lolos skrining menggunakan aplikasi PeduliLindungi diminta untuk tidak masuk ke destinasi tersebut.

Direktur Utama Taman Wisata Candi (PT TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Setijono mengatakan uji coba dilakukan. Setelah terpilihnya Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan diizinkan melakukan uji coba penerapan protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagai pengelola destinasi wisata berbasis cagar budaya, pihaknya berkomitmen untuk menerapkan standar yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat. Sesuai Inmendagri No.39/2021 tentang PPKM di wilayah Jawa dan Bali. “Hal ini sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam menekan laju penularan Covid-19 di tingkat daerah maupun nasional,” katanya di sela kegiatan.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Akhir Pekan, Pemkot Jogja Siapkan Isoter

Pengelola destinasi, katanya, harus mengubah paradigma wisata di masa kenormalan baru ini. Aturan tentang penerapan protokol kesehatan harus dijalankan secara professional. “Perlu adanya kesamaan persepsi, apa yang dilakukan hari ini adalah uji coba. Tujuannya bukan mendapatkan pengunjung sebanyak-banyaknya. Namun memastikan protokol kesehatan ditaati dengan ketegasan dari pengelola. Kami berharap pandangan yang sama untuk menyelesaikan pandemi ini,” katanya.

Edy mengatakan, destinasi yang dikelola oleh TWC juga telah memperoleh sertifikasi CHSE dari Kemenparekraf. Selain itu, vaksinasi seluruh karyawan serta Standard Operational Procedure (SOP) sudah dilakukan di Candi Prambanan.

“Kami terapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi bagi wisatawan dan karyawan di TWC Borobudur maupun Prambanan. Untuk Borobudur dan Prambanan kami menetapkan kuota maksimal sejumlah 7.500 orang di dalam kawasan. Angka ini termaksud wisatawan, pegawai, pedagang serta tamu,” katanya.

Baca juga: Polda DIY Terapkan Ganjil-Genap di 3 Objek Wisata, Di Mana Saja?

PeduliLindungi di Prambanan

Terpisah, Pengelola Taman Wisata Tebing Breksi Khaliq Widiyanto mengatakan dengan luas sekitar 8,5 hektare jumlah kunjungan wisatawan selama masa uji coba hanya 25%. Dari jumlah tersebut, katanya, maka kapasitas pengunjung sekitar 3.000 orang per hari.

“Selama masa uji coba pengunjung anak-anak dan lansia di atas 70 tahun belum diperbolehkan masuk destinasi. Pengunjung wajib mengunduh aplikasi PeduliLindungi dan Visiting Jogja. Jika tidak, kami mohon maaf, tidak boleh masuk,” katanya.

Adapun Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo mengatakan selama masa uji coba dilaksanakan jumlah pengunjung masih sedikit. Baik di Hutan Pinus Mangunan, Tebing Breksi dan GLZoo. “Jumlah kunjungan masih sekitar 200 wisatawan. Paling banyak di GLZoo sekitar 100an orang, selebihnya di Breksi dan Mangunan,” katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya