SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> &ndash; Setara Institute mengecam persekusi atau aksi penyerangan terhadap <a href="http://news.solopos.com/read/20180520/496/917404/teror-terhadap-warga-ahmadiyah-lombok-di-bulan-puasa-inikah-pemicunya" target="_blank">jemaah Ahmadiyah</a> di Dusun Grepek Tanah Eat, Greneng, Sakra Rimur, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.</p><p>Direktur Riset Setara Institute Halili meminta kepada pemerintah untuk menjamin keamanan jiwa raga dan hak milik seluruh warga Ahmadiyah di NTB sesuai UUD 1945 dan peraturan undang-undang yang berlaku.</p><p>&ldquo;Pertama kami mengutuk aksi tidak manusiawi yang dilakukan sekelompok warga intoleran terhadap warga Ahmadiyah di Lombok Timur tersebut karena nyata-nyata merupakan tindakan melawan hukum, melanggar amanat konsitusi dan nilai-nilai Pancasila,&rdquo; kata Halili dari rilis diterima <em>Bisnis/JIBI</em>, Minggu (20/5/2018).</p><p>Dia mengatakan bahwa Setara Institute juga menyesalkan langkah kepolisian yang gagal mengantisipasi dan mencegah terjadi kekerasan jemaah Ahmadiyah dan meminta kepolisian ikut melindungi warga minoritas dari rasa takut, tidak aman, dan teror kekerasan. Hal sama juga disampaikan oleh Direktur Human Rights Working Group (HWRG) Muhamad Hafiz yang mengecam penyerang terhadap komunitas Ahmadiyah tersebut.</p><p>&ldquo;Serangan itu bentuk radikalisme yang harus disikapi serius oleh pemerintah terutama penegak hukum karena terjadi <a href="http://news.solopos.com/read/20180520/496/917410/ahmadiyah-target-teror-ratakan-rumah-usir-kami-dari-lombok-timur" target="_blank">penyerangan hingga 3 kali</a>, sejak Sabtu dan Minggu pagi ini [20/5/2018],&rdquo; ujarnya.</p><p>Dia mengatakan bahwa pemerintah daerah dan penegak hukum setempat gagal mengambil langkah-langkah cepat untuk meindungi hak setiap warga negara. &ldquo;Kami ingin pemerintah memulihkan hak-hak korban yang mengalami pelanggara, menjamin keamanan mereka dan tidak akan ada terulang kekerasan lagi,&rdquo; kata dia.</p><p>Penyerangan terhadap rumah warga jemaah Ahmadiyah bermula pada Sabtu (19/5/2018) pada pukul 11.00 Wita. Sebanyak 7 kepala keluarga, 24 orang penduduk Dusun Grepek Tanak Eak diusir oleh sekelompok orang. Akibat kejadian tersebut, 6 rumah rusak beserta peralatan rumah tangga dan elektronik, dan empat sepeda motor hancur.</p><p>Kemudian, pada hari yang pukul 21.00 Wita terjadi penyerangan dan perusakan ruma di lokasi sama mengakibatkan satu rumah hancur. Penyerangan masih berlanjut pada Minggu (20/5/2018) pada pukul 06.30 Wita saat sekelompok orang menghancurkan 1 unit rumah lagi.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya