SOLOPOS.COM - ilustrasi (/JIBI/dok)

ilustrasi (Agoes Rudianto/JIBI/dok)

SOLO – Pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Solo terus meningkat. Untuk sepeda motor saja, dari 2011-2012 terjadi peningkatan hampir 50%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajad, menyampaikan terjadi peningkatan pertumbuhan kendaraan bermotor selama 2011-2012 sekitar 26%. “Untuk sepeda motor saja terjadi peningkatan sebesar 50%,” jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (26/1/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Sebelum 2012, lanjutnya, pertumbuhan kendaraan bermotor pertahun sekitar 7,5%. “Sejak 2008 kami terus memantau pertumbuhan kendaraan bermotor. Untuk yang kali ini pertumbuhannya meningkat,” katanya.

Hal ini disebabkan murahnya biaya untuk kredit kendaraan bermotor. Kondisi itu memicu masyarakat untuk berlomba-lomba menambah jumlah kendaraan bermotor mereka.

“Tidak dipungkiri lagi, saya punya kendaraan bermotor berapa, anda punya berapa. Jadi, sebenarnya yang memicu kondisi lalu lintas menjadi semakin padat itu ya kita sendiri,” tegasnya.

Selain perlunya kesadaran masyarakat, adanya regulasi tegas dari pemerintah pusat terkait kepemilikan kendaraan bermotor segera dibentuk. “Ya ini kalau tidak segera dibuat aturan yang tegas, tentu pertumbuhannya semakin meningkat, tidak bakal menurun,” urainya.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah pusat menurut Yosca yakni dengan memberlakukan pajak kendaraan bermotor yang tinggi. Selain itu, diperlukan pembatasan kepemilikan jumlah kendaraan bermotor. “Sama seperti yang diterapkan di Singapura, atau di Malaysia. Saya rasa itu bisa mengurangi pertumbuhan kendaraan bermotor,” tambahnya.

Disampaikan Yosca, dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang setiap tahun meningkat menyebabkan kondisi ruas jalan di Kota Bengawan semakin padat. Dalam sehari, jelasnya, jumlah kendaraan yang melintas di Kota Solo sekitar 1,2 juta unit.

Semakin meningkatnya pertumbuhan kendaraan bermotor, lanjutnya, menyebabkan lahan parkir semakin sempit. “Lahan parkir semakin sempit, pelanggaran semakin bertambah. Beruntung kita memiliki pemantauan kondisi arus lalu lintas, sehingga jika sewaktu-waktu ada kepadatan di satu ruas, kami dapat segera menyelesaikan,” urainya.

Lantaran hal tersebut, Dishubkominfo bakal masyarakat untuk beralih ke transportasi umum dalam hal ini bus Batik Solo Trans (BST). Dia mengklaim BST mampu mengurangi peredaran jumlah kendaraan pribadi di jalan.

“Untuk koridor satu kemarin bisa mengalihkan 9% pengguna kendaraan pribadi ke BST. Bayangkan kalau seluruh koridor ada, bisa sampai 60% yang beralih ke BST. Karena itu, selama dua tahun ini kami akan all out ke BST,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya