Solopos.com, SOLO -- Marthen Jelipele yang merupakan suami dari Retnoningtri, 54, korban meninggal dunia akibat tabrak lari di Flyover Manahan Solo menggelar ruwatan, Rabu (1/7/2020) siang.
Upacara ruwatan bersama penasihat hukum dan para seniman digelar di perlintasan sebidang bawah Flyover Manahan Solo. Dalam kesempatan itu para peserta ruwatan berdoa agar pelaku tabrak lari dapat segera terungkap.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Berdasarkan pantauan
Setahun Berlalu, Apa Kabar Penyelidikan Kasus Tabrak Lari Flyover Manahan Solo?
Mereka duduk bersila di samping perlintasan kereta api atau tepat di bawah lokasi saat Retnoningtri di-tabrak lari kendaraan roda empat itu.
Ruwatan terkait kasus tabrak lari berlangsung sekitar 45 menit. Mereka menyanyikan sebuah langgam dalam bahasa Jawa lalu berkeliling lokasi ruwatan dengan membawa sebuah wayang.
Di sekitar lokasi ruwatan di bawah Flyover Manahan Solo, mereka menaburkan bunga mawar.
Resmi Tersangka, Pembakar Mobil Alphard Via Vallen Ditahan
Perwakilan penasihat hukum keluarga, Arif Sahudi, saat dijumpai wartawan mengatakan ruwatan itu merupakan kegiatan budaya agar menjadi motivasi masyarakat agar bersama-sama mendoakan pelaku tabrak lari.
"Tindakan pelaku [tabrak lari] telah menimbulkan korban meninggal dunia, kalau pelaku sadar dapat hadir ke keluarga untuk meminta maaf," ujar Arif.
"Saya mewakili suami korban, saya sudah berusaha lewat jalur hukum tidak sekali. Ada korban meninggal dunia tapi tidak ada pelaku. Semoga lewat jalur ini malah tembus dan alam membantu," tambah dia.
Jalur Praperadilan
Arif menambahkan dalam ruwatan juga sebagai cara agar para keluarga korban tabrak lari tetap kuat. Ia menegaskan akan kembali menempuh jalur hukum yakni praperadilan setelah pandemi Covid-19 selesai.
Sementara itu, Marthen Jelipele mengatakan sudah setahun berlalu kasus tabrak lari Flyover Manahan Solo yang mengakibatkan Retnoningtri meninggal dunia tetapi belum ada titik terang.
Pesan Jokowi untuk Polri di Hari Bhayangkara 2020
Ia menjelaskan selama ini hanya memperoleh keterangan bahwa rekaman kamera CCTV terkait kasus tabrak lari di flyover itu tidak jelas.
Dia juga menyayangkan pergantian Kanit Laka Satlantas Polresta Solo, sehingga keterangan yang ia peroleh terkait kasus tabrak lari di Flyover Manahan pun berbeda.
"Kalau harapannya saya minta keadilan agar pelaku segera ditemukan," ujar Marthen.