SOLOPOS.COM - Korban tabrak lari di flyover Manahan, Solo, Retnoningtri, semasa hidup. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Beberapa bulan sebelum Retnoningtri meninggal dunia akibat tabrak lari di flyover Manahan Solo, 1 Juli 2019, Harry Setyawan, putra sulungnya, memperoleh pesan-pesan dari ibunya.

Salah satunya adalah menitipkan adiknya agar masuk ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota Solo. Peringatan setahun kepergian Retnoningtri bertepatan dengan pengumuman penerimaan peserta didik baru (PPBD) adik Harry.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Dari dulu ibu menitipkan adik kepada saya untuk masuk ke SMA Negeri 7 Solo jurusan IPA. Tepat setahun kepergian ibu, hal itu terwujud," ujar Harry Setyawan kepada Solopos.com, Kamis (2/7/2020).

Pengin Dampingi Gibran di Pilkada Solo 2020, Wanita Cantik Ini Terus Blusukan

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menambahkan sekitar sebulan sebelum meninggal dunia akibat tabrak lari di flyover Manahan, Solo, Harry sering berdiskusi dengan ibunya terkait masa depan. Berbagai persoalan hidup diserahkan kepada Harry sebagai putra sulung.

"Seolah-olah kepergian ibu itu sudah dipersiapkan dahulu. Baru pada Senin [1/7/2019] saya ingat ternyata omongan Ibu itu dipersiapkan oleh Tuhan," ujar Harry.

Serah Terima Urusan Keluarga

Ia mengaku lega seusai memenuhi janjinya kepada ibunya mengantarkan adiknya ke SMAN 7 Solo. Ia merasa beberapa bulan sebelum kepergian ibunya seolah terjadi acara serah terima urusan keluarga.

Beredar Video Pria Diduga Nyolong Sepeda di Mangkuyudan Solo, Ini Kata Kapolsek Laweyan

Saat Retnoningtri menjalani perawatan di rumah sakit seusai jadi korban tabrak lari di flyover Manahan, Solo, Harry masih sempat berkomunikasi dengan ibunya. Berbagai wejangan, nasihat, dan pesan-pesan terus disampaikan Retnoningtri.

"Masalah pekerjaan dan masalah adik diingatkan pada sore hari sebelum ibu meninggal dunia malam harinya. Saya sudah punya firasat saat itu, saya hanya bisa berdoa sesuai kehendak Tuhan dan Tuhan yang menyiapkan hati saya. Ini serah terima terakhir," imbuh Harry.

Achmad Purnomo Mundur Jadi Alasan Pengurus PDIP Pajang Solo Beralih Dukung Gibran

Harry mengaku sudah ikhlas dengan kepergian ibunya. Ia juga sudah memaafkan perbuatan pelaku tabrak lari di flyover Manahan Solo tersebut. Ia meyakini jika pada akhirnya pelaku lolos dari pengadilan dunia, pelaku tidak akan bisa lolos dari pengadilan Tuhan.

Namun, harapan pelaku untuk ditangkap kepolisian tetaplah ada. Sebagai warga negara hukum sudah sepatutnya pelaku menjalani prosedur hukum yang berlaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya