Solopos.com, SOLO — Bisa dikatakan, setiap pasangan yang sudah menikah, ingin segera memiliki momongan, atau anak. Namun terkadang hal itu belum dapat terwujud karena beberapa faktor, salah satunya masalah infertilitas. Lalu apa yang harus dilakukan pasangan tersebut agar bisa mendapatkan momongan?
Dokter Spesialis Obgyn Rumah Sakit (RS) JIH Solo, dr. Nuri Dyah Anggraini, Sp.OG., mengatakan infertilitas merupakan kondisi ketika pasangan suami istri yang telah melakukan hubungan seksual secara teratur dalam kurun waktu satu tahun atau 12 bulan, namun belum mendapatkan kehamilan.
Jika hal tersebut terjadi, maka pasangan tersebut mestinya sudah mulai menyadari. Menurutnya, ketika sudah memasuki usia satu tahun pernikahan namun belum hamil, meskipun sudah melakukan hubungan seksual yang rutin, maka pasangan tersebut ada baiknya segera melakukan skrining.
Skrining dilakukan baik pada pihak laki-laki maupun perempuan. Tujuan dari skrining tersebut adalah untuk memastikan kondisi kesehatan reproduksinya. Disebutkan bahwa ada beberapa penyebab terjadinya infertilitas.
Penyebab tersebut, 30% datang dari faktor perempuan, termasuk menstruasi yang tidak teratur. Kemudian 30% datang dari pihak laki-laki, misalnya kualitas sperma yang kurang baik. Lalu 30% lagi adalah gabungan dari faktor pihak pria dan wanita. Sedangkan 10%-20% lagi adalah faktor unexplain.
“Kalau hasil skrining, semua baik-baik saja, mungkin memang belum diberi rezeki. Tapi ada baiknya juga melakukan program hamil ketika sudah satu tahun. Kalau penyebab sudah diketahui, baru dilakukan program hamil,” kata dia.
Dia mengatakan, ada tiga macam program hamil yang dapat dilakukan. Pertama adalah dengan hubungan terencana, dengan inseminasi intrauterine atau inseminasi buatan, atau dengan metode bayi tabung.
Namun untuk memilih metode yang tepat terkait program hamil tersebut, sangat dipengaruhi oleh kondisi dari masing-masing pasangan. Untuk itu perlu melakukan konsultasi kepada ahli agar pilihan metode program hamil, dapat dilakukan dengan tepat.
