SOLOPOS.COM - moussa ibrahim salam sebuah konferensi pers pada juni 2011. (yahoonews)

moussa ibrahim salam sebuah konferensi pers pada juni 2011. (yahoonews)

TRIPOLI – Setahun setelah penangkapan dan pembunuhan Muammar Kadhafi, Libya masih bergulat kekacauan dan gejolak politik. Menyusul kabar penangkapan mantan juru bicara Kadhafi,Moussa Ibrahim, putra bungsu Kadhafi, Khamis, dilaporkan tewas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun sebuah video yang diunggah di internet menunjukkan seorang pria yang mengaku sebagai Ibrahim, menyangkap penangkapan dirinya dan kematian Khamis. Pria dalam rekaman video itu mengatakan dirinya bahkan tak berada di Libya.

Laporan yang saling bertentangan, termasuk yang bisa diverifikasi secara independen, mencerminkan konflik berdarah sepanjang tahun lalu telah membuat negara kaya minyak negara di Afrika Utara telah terpecah. Dalama dua pekan terakhir, ketegangan kembali memuncak menyusul pertempuran Kota Bani Walid yang dipercaya telah menjadi pusat kekuatan para pendukung Kadhafi.

Bani Walid, sekitar 140 kilometer tenggara Tripoli, adalah kota besar terakhir di Libya yang jatuh ke pemberontakan. “Kami sudah kehilangan terlalu banyak orang di Bani Walid,” kata Abdessalem Mahfoud, seorang anggota dewan lokal di Tripoli seperti dilansir yahoonews, Minggu (21/10/2012).

Sebuah pernyataan dari kantor perdana menteri Libya, Sabtu (19/10/2012), menyebutkan Ibrahim tertangkap di sebuah pos pemeriksaan di luar Bani Walid ketika mencoba melarikan diri. Sosok yang termasuk tokoh elite dalam kekuasaan Kadhafi itu bahkan disebut akan dibawa ke Tripoli untuk interogasi.

Namun klaim pemerintah ini banyak diragukan karena tak ada bukti-bukti kuat penangkapan Ibrahim yang bisa disampaikan kepada publik. Foto seorang pria dengan perban di bahu yang tergolek di sebuah rumah sakit dan diklaim sebagai Ibrahim, juga dianggap tak terlalu meyakinkan.

Ibrahim merupakan salah satu tokoh terkenal rezim Kadhafi yang masih belum ditemukan, setelah putra sekaligus penerus Kadhafi, Seif al-Islam, ditangkap akhir tahun lalu. Mantan kepala intelijen Abdullah al-Senoussi juga telah ditahan di Mauritania dan diekstradisi ke Libya.

Tidak jelas, tuntutan apa yang bakal dikenakan terhadap Ibrahim seandainya dirinya benar-benar tertangkap. Namun para pejabat Libya mengatakan, kemungkinana dia dituduh dengan aksi penghasutan dan penyebaran informasi palsu di masa lalu.

Namun, sebuah rekaman selama tujuh menit yang diunggah di akun Facebook Ibrahim, menolak laporan penangkapan atas dirinya. Juga soal laporan tewasnya Khamis.

“Kami berada di luar Libya. Kami tidak memiliki hubungan dengan Bani Walid dan tidak ada kontak dengan itu,” tandasnya.

Libya telah gagal mengatasi permusuhan mendalam antara orang-orang yang berjuang untuk menggulingkan Kadhafi dan loyalis Kadhafi. Bahkan setahun setelah kematian Kadhafi, konflik bersenjata masih pecah di seluruh negeri.

Sebuah milisi garis keras Islam di Benghazi, Ansar al-Syariah, secara luas diyakini berada di balik serangan 11 September di konsulat AS, meskipun mereka membantah bertanggung jawab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya