SOLOPOS.COM - Ilsutrasi warga miskin (JIBI/SOLOPOS/Triyono)</b>

Jumlah warga miskin di Sukoharjo selama periode 2014-2015 bertambah 1.090 keluarga.

Solopos.com, SUKOHARJO — Jumlah warga miskin di Sukoharjo bertambah 1.090 keluarga dalam setahun (2014-2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jumlah warga miskin yang pada 2014 sekitar 9,18 persen atau 78.850 keluarga bertambah menjadi sekitar 9,26 persen atau 79.940 keluarga pada 2015.

Data itu berdasar hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) Sukoharjo. Kegiatan survei dilakukan dengan mengumpulkan informasi atau data di bidang kependudukan, kesehatan, pendidikan, keluarga berencana, perumahan, serta konsumsi dan pengeluaran.  Survei Susenas dilakukan dua kali dalam setahun.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sukoharjo, Sri Ariyanto, mengatakan meningkatnya jumlah warga miskin di Sukoharjo dipengaruhi faktor kenaikan harga pangan. Daya beli masyarakat melemah saat harga kebutuhan pokok di pasaran terus melejit.

Alhasil, warga kategori miskin pun bertambah di 12 kecamatan se-Sukoharjo. “Faktor paling mendasar yang memengaruhi meningkatnya angka kemiskinan adalah kenaikan harga kebutuhan pokok,” kata dia saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (8/11/2016).

Kriteria warga masuk kategori miskin tak hanya ditentukan dari penghasilan setiap bulan melainkan beberapa kriteria penunjang lainnya. Misalnya, kondisi rumah atau tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, hingga jumlah anggota keluarga. Data angka kemiskinan yang dikumpulkan dan diolah benar-benar valid dan akurat.

Petugas melakukan survei dengan mendatangi rumah-rumah penduduk atau sistem door to door. “Data angka kemiskinan bakal di-update setiap semester. Saat ini, data angka kemiskinan tengah diolah sehingga belum bisa diplublikasikan kepada masyarakat,” ujar dia.

Kendati bertambah, Ari menjelaskan angka kemiskinan di Sukoharjo paling rendah dibanding daerah lain se-Soloraya. Rata-rata prosentase angka kemiskinan di wilayah Soloraya di atas 10 persen.

Hal ini menjadi catatan positif program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan Pemkab Sukoharjo. Biasanya, data Susenas menjadi acuan utama perencanaan pelaksanaan berbagai program daerah terutama penanggulangan kemiskinan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya