SOLOPOS.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (JIBI/Reuters/Yuri Gripas)

“Saya membuat militer kita [Amerika Serikat] jadi berubah,” kata Trump.

Solopos.com, NEW YORK – Bukan Donald Trump namanya kalau tak mengeluarkan pernyataan yang memicu kebohan publik. Baru-baru ini, Presiden Amerika Serikat (AS) itu mengklaim bahwa menyerahnya kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di sejumlah wilayah yang ditaklukkan lantaran dirinya yang Presiden AS.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pusat komando militer AS di Washington mengklaim sekitar 90 persen wilayah Raqqa telah direbut kembali. Milisi yang didukung AS di Suriah menyatakan kemenangan mereka atas ISIS di Kota Raqqa dua hari lalu, setelah empat bulan bertempur.

Ekspedisi Mudik 2024

Merespons keberhasilan ini, Donald Trump lansung sesumbar. Trump menyebut kebijakannya telah mengubah arah kebiasaan militer dan membuatnya meraih kemenangan atas ISIS.

“Saya membuat aturan pertempuran berubah. Saya membuat militer kita [Amerika Serikat] jadi berubah. Saya benar-benar mengubah kebiasaan militer dan mereka telah melakukan pekerjaan yang fantastis,” kata Trump, di The Chris Plante Show, seperti dilansir dari Independent, Rabu (18/10/2017).

“Sekarang ISIS sudah menyerah, mereka menyerah, mereka mengangkat tangan, mereka pergi. Tidak ada yang pernah melihat hal seperti ini sebelumnya,” kata dia.

Ketika ditanya mengapa hal itu tidak terjadi sebelumnya, Trump menjawab, “Karena kalian sebelumnya tidak memiliki Trump sebagai Presiden.”

“Maksud saya, ini adalah perbedaan besar. Maksud saya, ada perbedaan besar jika Anda melihat militer sekarang,” tambahnya.

Mengalahkan ISIS adalah retorika kampanye Trump di tahun lalu ketika maju sebagai calon presiden. Trump kerap berpendapat mantan Presiden Barack Obama terlalu lembek melawan ISIS dan lawannya di pemilu, Hillary Clinton, tidak akan menjadi lebih baik.

Ketika Trump jadi presiden, dia menggeser kekuasaan dari Gedung Putih ke Pentagon hingga militer lebih punya otonomi kebijakan di lapangan.

Namun, sebagian besar strategi memerangi ISIS tetap sama dengan apa yang dimulai di bawah mantan Presiden Obama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya