SOLOPOS.COM - Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP). (bulog.go.id)

Solopos.com, SOLO — Harga beras program stabilisasi harga dan pasokan harga pangan (SPHP) mengalami kenaikan yang semula Rp10.900/kilogram (kg) menjadi Rp12.500/kg mulai 1 Mei 2024.

Pimpinan Cabang Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Solo, Andy Nugroho menjelaskan kebijakan ini berdasarkan surat dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Pihaknya sebagai operator mengaku hanya menjalankan penyesuaian harga tersebut.

Promosi Membangun Jejaring dan Komunitas Pacu UMKM Naik Kelas dan Ekspor

“Tetapi regulasinya dari Badan Pangan. Pertimbangannya mungkin prediksi saya, karena penyesuaian harga eceran tertinggi [HET] di pedagang pasar. Termasuk menyesuaikan harga beli pengadaan Bulog itu juga naik,” terang Andy, saat dihubungi wartawan pada Jumat (10/5/2024).

Walaupun mengalami kenaikan, harga beras SPHP masih lebih rendah dibandingkan dengan harga beras di pasar. Saat ini harga beras medium kurang lebih sekitar Rp12.900/kg, sementara untuk HET beras SPHP sebesar Rp12.500/kg.

Andy menyebut harga beli beras untuk skema penyerapan public service obligation (PSO) di gudang Bulog mengalami kenaikan dari Rp9.950/kg menjadi Rp11.000/kg. Untuk harga beli penyerapan gabah di tingkat petani juga mengalami kenaikan dari Rp5.000/kg menjadi Rp6.000/kg.

Harga beli gabah kering giling (GKG) juga naik menjadi Rp7.4000/kg yang semula hanya Rp6.000-/kg. Namun untuk penyerapan skema komersial harga yang ditawarkan lebih fleksibel. Menurut Andy banyak petani yang merasa belum untung jika dibeli dengan standar harga sebelumnya.

“Jadi menyesuaikan dengan biaya produksi di petani, kalau enggak dinaikkan nanti petani kurang bergairah, kalau biaya produksi tinggi tapi harga pasar rendah,” kata dia.

Saat ini pihaknya telah menyerap dari skema PSO sebanyak 11.500 ton setara beras saat panen raya lalu dan melalui pengadaan komersial sebanyak 2.500 ton setara beras. Penyerapan tersebut masih berlangsung hingga saat ini.

Dalam kesempatan yang sama, Andy menyebut stok beras terkini di gudang Bulog Solo berada di kisaran 17.000 ton. Dia memastikan stok tersebut cukup baik untuk agenda gerakan pangan murah (GPM) dan bantuan pangan. Pihaknya juga secara rutin berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan stabilisasi harga di pasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya