SOLOPOS.COM - RESEPSI --

RESEPSI -- Ibas dan Aliya bersama pasangan orangtua masing-masing saat resepsi usai prosesi akad nikah di Istana Cipanas, Kamis (24/11/2011). (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Jakarta (Solopos.com)- Penasihat Panitia Pernikahan Ibas-Aliya yang juga Sekretaris Kabinet Dipo Alam memastikan bahwa biaya pernikahan putera bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan puteri Menteri Perekonomian Hatta Rajasa berasal dari keluarga dan tidak menggunakan uang negara.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

“Tidak benar juga biaya pernikahan itu mencapai Rp 12 miliar atau Rp 20 miliar seperti yang didesas-desuskan di media dan Internet,” katanya di Jakarta, Jumat, menepis tudingan bahwa pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono dengan Siti Rubi Aliya Rajasa sangat mewah dengan menghabisan biaya belasan miliar.

Dipo Alam mengatakan, sebagai seorang presiden, SBY berhak menikahkan puteranya di Istana Cipanas sebagaimana dulu akad nikah putra sulung Agus Harimurti Yudhoyono dengan artis Annisa Pohan yang digelar di Istana Bogor, Jawa Barat. Baru kemudian resepsi perkawinannya digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (26/11/2011).

Presiden Yudhoyono, katanya, bahkan tetap menggelar rapat kabinet terbatas di sela-sela kesibukannya menikahkan puteranya di Istana Cipanas. Saat akad nikah berlangsung hari Kamis, tidak seluruh menteri kabinet hadir karena dilakukan pengaturan agar ada menteri yang datang pada akad nikah dan ada menteri yang hadir pada resepsi pernikahan di JCC.

“Ini supaya pemerintahan dan pekerjaan para menteri tetap berjalan, bahkan yang datang ke Cipanas pun setelah akad nikah jam 12.00 sudah bisa bekerja kembali,” katanya. Presiden Yudhoyono sendiri yang baru tiba dari kunjungan ke Honolulu, KTT ASEAN di Bali, tidak ada istirahatnya, terus bekerja untuk negara. SBY yang tengah melaksanakan kewajibannya sebagai orangtua menikahkan anaknya pun tetap menjalankan tugasnya dengan berkoordinasi dan menggelar rapat dengan para menteri dan pejabat lainnya.”Tidak benar kalau ada yang bilang semua menteri bolos,” tegas Dipo.

Mengenai informasi ada mobil-mobil mewah seperti Mercedes Benz, Lexus, BMW seri 7, Porsche dan Bentley ke Istana Cipanas, Dipo memastikan pasti itu bukan mobil menteri atau pejabat negara lainnya. “Mungkin itu mobil undangan lainnya, bukan milik pejabat negara,” katanya.

Resepsi akad nikahnya sendiri tidak semewah yang digembar-gemborkan, baik dari upacaranya maupun hidangan yang disajikan pada tamu undangan. “Memang ada tari-tarian, tapi itu kan adat pernikahan Palembang. Yang menarinya juga Aliya, pengantin sendiri, beserta sanak keluarganya. Kain-kain songket dipakai, itu juga karena ibu Okke Hatta Rajasa adalah Ketua Cita Tenun Indonesia (CTI) Pusat,” katanya.

Semua itu, menurut Dipo adalah wajar-wajar saja, karena sahibul hajat sekaligus juga ingin menunjukkan kepada tamu undangan yang dihadiri para Duta Besar negara sahabat dan Dirjen UNESCO Irina Bokova. “Upacara perkawinan adat dan tari-tarian itu untuk membuktikan bahwa agama dan seni budaya di Indonesia bisa hidup sejalan berdampingan. Terlebih kita ingin agar budaya Indonesia seperti angklung, wayang, tari-tarian bisa diakui dunia lewat pengakuan UNESCO,” kata Dipo.

Mengenai undangan resepsi pernikahan di JCC yang mencapai jumlah ribuan, Dipo mengatakan serba salah. “Kalau Presiden tidak mengundang, dibilang sombong. Kalau mengundang, jadi memang banyak undangannya, dibilang mewah-mewah. Saya kira undangan yang disebar adalah wajar dan tidak berlebihan,” tegas Dipo Alam.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya