Solopos.com, SOLO — Sepeda motor menjadi kendaraan yang bisa diandalkan untuk kegiatan harian, apalagi saat jalanan padat. Agar kendaraan tetap maksimal, baiknya servis motor berapa bulan sekali.
Karena kinerja yang terus menerus baik untuk ke tempat kerja, sekolah, atau kegiatan harian lainnya, membuat sepeda motor membutuhkan perhatian.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Perawatan harus dilakukan mengingat kinerja mesin motor yang terus menerus, untuk itu pemilik sepeda motor perlu melakukan servis.
Mengenai waktu servis motor berapa bulan sekali memang menjadi perhatian pemilik kendaraan. Jangan sampai lupa servis karena sibuk, karena ini bisa menurunkan performa sepeda motor.
Bahkan jika tidak dilakukan servis motor secara berkala, lama kelamaan komponen sepeda motor akan rusak. Karena saatnya ganti tidak juga diganti.
Baca juga: Sebaiknya Berapa Bulan Sekali Harus Ganti Oli Motor
Agar mudah dan tidak bingung servis motor berapa bulan sekali, berikut penjelasnnya seperti dikutip dari Astramotor dan Wahana Honda.
Pemilik sepeda motor bisa melakukan servis dengan berpatokan pada speedometer di mana bisa melihat sudah berapa jauh jarak tempuh kendaraan Anda.
Anda bisa melakukan servis motor tiap interval 2000-3000 km di speedometer. Jangan lupa juga untuk mengganti oli motor kamu agar performa mesinnya semakin baik dan optimal setelah diservis.
Selain patokan pada speedometer, pemilik motor juga bisa melakukan servis dengan berpatokan pada bulan terakhir servis. Biasanya servis dilakukan setiap 2-3 bulan sekali.
Baca juga: Bahaya! Jangan Tinggalkan Anak Kecil Sendirian di Dalam Mobil
Servis motor berapa bulan sekali agar bisa rutin sebaiknya juga pemilik kendaraan membuat catatan kecil baik di kalender atau di handphone.
Servis terakhir pada bulan apa, maka dua atau tiga bulan kemudian bisa mendatangi bengkel langganan untuk melakukan perawatan kendaraan.
Sedangkan patokan waktu servis motor lainnya adalah ketika sepeda motor bermasalah. Anda sangat disarankan untuk segera melakukan servis, karena keterlambatan penanganan bisa berakibat kerusakan pada komponen yang lain.