SOLOPOS.COM - Petugas membantu merekam data identitas warga dalam pembuatan e-KTP di Kantor Pemerintah Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Selasa (2/8/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Mendagri mengakui server e-KTP sering mati. Mendagri pun meminta maaf.

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia terkait dengan terjadinya kendala yang mengganggu perekaman data e-KTP. Salah satu kendala yang terjadi yakni adanya jaringan ke server utama yang kerap mengalami kerusakan (error) sehingga adanya antrean panjang untuk merekam data e-KTP

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Negara ini negara yang besar, gangguan listrik, komputer error, itu wajar. Saya mohon maaf kalau masalah itu, sehingga membuat masyarakat antri panjang,” kata Mendagri melalui siaran pers, Kamis (15/9/2016).

Kemendagri, tuturnya, akan terus terbuka atas kritik dan saran dari seluruh masyarakat Indoenesia jika selama ini perekaman data e-KTP kurang maksimal.

Tjahjo kembali mengingatkan, pengurusan data E-KTP ini merupakan hak bagi setiap warga Indonesia dan pemerintah berkewajiban untuk melayani masyarakat. “Pengurusan e-KTP ini tidak ada sanksinya, ini hak masyarakat dan pemerintah yang berkewajiban melayani masyarakat,” ungkap Tjahjo.

Tjahjo juga berharap perekaman data e-KTP ini cepat selesai dan optimis pertengahan 2017 semua masyarakat Indonesia sudah merekam data e-KTP. “Yang penting rekam saja dulu, untuk 30 September ini kita akan lihat seberapa perkembangan yang 22 juta yang belum merekam data itu,” tutup Tjahjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya