SOLOPOS.COM - Sejumlah pelari melewati rintangan pada rute dalam lomba Adisutjipto Urban Obstacle Run 2018 di KomplekS Pangkalan TNI AU Adisutjipto, Sleman, Minggu (4/3/2018). (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Urban Obstacle Run 2018 pertama kali digelar di Indonesia.

Harianjogja.com, SLEMANUrban Obstacle Run 2018 diikuti oleh ribuan peserta baik dari dalam maupun luar negeri . Tidak seperti lomba lari biasa mereka harus melewati 26 rintangan untuk mencapai garis finis.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Salah seorang peserta Urban Obstacle Run 2018, Gatra Dewa mengatakan tidak hanya berlari saja untuk dapat sampai di garis finis. Dalam jarak 10 kilometer, sejumlah rintangan seperti merangkak, berenang, angkat beban, panjat tali, hingga menembak harus diselesaikan secara berkelompok yang terdiri dari empat orang.

“Kalau lari sih sudah biasa tapi, karena harus melawati rintangan jadinya lebih menantang. Beberapa rintangan tadi ada yang kesulitan seperti pas waktu menembak di rintangan ke 12,” kata dia, Minggu (4/3/2018).

Ekspedisi Mudik 2024

Pun demikian Gatra yang menjadi peserta dalam kategori sipil juga berjibaku melewati 26 rintangan bersama dengan peserta dari kategori militer. Salah seorang pelatih dari peserta Urban Obstacle Run 2018, Serka Fauzi datang dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Paskhas TNI AU Bandung, Jawa Barat membawa tiga tim. Dua tim terdiri dari kategori militer, sementara satu tim terdiri dari kategori sipil.

“Kami mempersiapkan tim sekitar satu bulan. Sehari-hari kami melakukan pembinaan fisik, menjelang pertandingan kurang lebih empat hari kami baru bergeser ke Jogja untuk penyesuaian suhu dan cuaca,” ujarnya.

Secara umum, pihaknya hanya mempersiapakan fisik dan metal para peserta. Hanya dalam menghadapai setiap rintangan, perlu dipersiapkan teknik-teknik yang benar supaya dapat melewatinya dengan cepat dan tepat.

Sementara itu Kepala Staf TNI AU Marsekal Yuyu Sutisna yang mewakili Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mulai sekitar pukul 06.00 WIB berkesempatan membuka acara tersebut. Ia juga sekaligus membacakan sambutan.

Panglima TNI dalam sambutan yang dibacakan Kepala Staf TNI AU, memberikan apresiasi apa yang telah dilakukan panitia penyelenggara lomba, karena acara ini merupakan pertama kali dilaksanakan di Indonesia, yaitu di Lanud Adisutjipto.

Selain dikuti ribuan pelari baik mancanegara maupun pelari lokal. Lomba ini juga terbuka untuk umum dan militer dengan katagori beregu militer, beregu sipil, pria dan wanita perseorangan dengan jarak lima kilometer dan 10 kilometer.

“Harapannya ini menjadi even lari internasional yang berkelanjutan setiap tahun. Selanjutnya melalui kegiatan ini juga diharapkan neningkatkan prestasi pelari nasional serta mengembangkan pariwisata di Jogja dengan berkumpulnya atlit mancanegara,” katanya.

Di sisi lain, kegiatan ini merupakan wujud kepedulian TNI, khususnya TNI AU untuk mendukung kemajuan prestasi olahraga nasional. “Dan sekaligus menjaga lingkungan dari polusi udara, karena lari rintangan merupakan olahraga yang menyehatkan, menyenangkan,” ujar dia.

Komandan Lanud Adisutjipto Marsma Novyan Samyoga menambahkan dalam perlombaan ini terdapat 1.965 peserta. Adapun rinciannya adalah lomba lari lima kilometer sebanyak 1.126 peserta, dan untuk 10 kilometer sebanyak 457 peserta. Sedangkan untuk obstacle run kategori individu sebanyak 39 peserta, dan kategori beregu sebanyak 240 peserta.

Tercatat dari ribuan perserta itu tidak hanya bersasal dari Indonesaia saja. “Lomba lari ini diikuti dari negara Polandia, Kenya, bahkan sebagaian negara tetangga, seperti Malysia dan Thailand,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya