Solopos.com, SOLO —Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo membuka layanan shuttle wisata dari Terminal Tirtonadi ke Masjid Raya Sheikh Zayed mulai Rabu (1/3/2023). Layanan ini untuk memudahkan para wisatawan menuju masjid Zayed serta mengurai kepadatan di kawasan parkir masjid tersebut.
Ketika masuk ke terminal Tirtonadi, Solopos.com memarkirkan terlebih dahulu sepeda motor di tempat parkir. Biaya parkirnya Rp2.000 untuk kendaraan roda dua.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Setelah itu, Solopos.com mendatangi lokasi pembelian tiket shuttle. Lokasi pembelian tiket untuk shuttle wisata Masjid Raya Sheikh Zayed berada di ujung timur sisi depan gedung utama terminal.
Untuk gedungnya berada tepat di depan pintu masuk Terminal Tirtonadi. Awalnya, Solopos.com cukup kebingungan karena lokasi pembelian tiket ini belum dipasangi spanduk atau petunjuk sejenis MMT atau petunjuk yang mengarah ke pembelian tiket. Sehingga memerlukan beberapa waktu untuk mengetahui lokasi pembelian tiket shuttle wisata.
Setelah menemukan lokasi itu, terdapat dua petugas yang berjaga dan siap melayani pembelian tiket shuttle wisata. Loket ini buka mulai pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Tiket dijual seharga Rp4.000 per penumpang, tarif ini juga berlaku untuk anak mulai usia tiga tahun.
Beruntung, Solopos.com belum menemukan antrean yang mengular untuk menikmati shuttle wisata saat dibuka hari pertama itu. Setelah membeli tiket, setiap penumpang akan mendapat satu stiker yang wajib ditempelkan di pakaian atau barang penumpang. Stiker ini digunakan sebagai tanda pengenal calon penumpang shuttle wisata masjid raya Sheikh Zayed.
Armada shuttle wisata masjid raya ini berupa feeder angkutan yang bisa memuat maksimal 12 penumpang dewasa. Karena bodi armada ramping, perjalanan menuju masjid dirasa lebih cepat dibandingkan saat naik bus.
Selama di dalam shuttle, Solopos.com tidak merasa kepanasan karena terdapat fasilitas AC di dalam kendaraan. Solopos.com bersama lima penumpang lainnya di dalam mobil dapat menikmati suasana dan pemandangan di sepanjang perjalanan menuju Masjid Raya Sheikh Zayed. Misalnya pemandangan masjid mulai terlihat saat armada melintasi perlintasan KA di Jl. S. Parman.
Terjadi sedikit kemacetan saat shuttle feeder yang ditumpangi akan melewati jalur rel kereta, tepatnya di perlintasan Jalan S. Parman hingga simpang lima Balapan. Kepadatan lalu lintas masih terasa saat di Jalan Monginsidi menuju Masjid Raya Sheikh Zayed.
Jarak yang ditempuh armada diperkirakan kurang lebih dua kilometer. Dengan estimasi waktu sekitar 15 menit saat lalu lintas ramai lancar.
Shuttle wisata menurunkan para penumpang di sebelah Timur Masjid Raya Sheikh Zayed, tepatnya samping gapura utama masjid. Lokasi tersebut sekaligus menjadi titik penjemputan shuttle wisata untuk kembali ke Terminal Tirtonadi.
Tiba sekitar 11.00 WIB di Masjid Raya Sheikh Zayed, lokasi ini belum dilengkapi penanda khusus atau spanduk sejenis MMT untuk memudahkan penumpang menunggu jemputan shuttle ke Terminal Tirtonadi.
Armada shuttle yang digunakan saat berangkat tidak harus sama dengan armada shuttle yang digunakan untuk kembali. Penumpang bisa menaiki armada nomor berapa saja untuk kembali menuju Terminal Tirtonadi.
Salah satu penumpang shuttle wisata, Nabilla Prastiwi Nur Annisa, ikut merasakan sensasi naik shuttle bersama satu temannya. Annisa sapaan akrabnya, mengaku lebih nyaman dengan adanya armada shuttle wisata, terutama ramah bagi perempuan dan orang tua.
“Kalau orang tua, ibu dan anak, itu lebih enak naik seperti ini, bisa memudahkan banyak, tidak hanya orang-orang dari Solo tapi juga luar kota,” ucap dia saat berbincang dengan Solopos.com di dalam angkutan shuttle wisata.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
