SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Dua perempuan menahan langkah Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat hendak turun panggung. Mereka langsung menyalakan lilin di kue tar berwarna merah muda di belakang podium tempat pidato Bupati.

Lilin itu dibawa maju ke depan panggung utama. Yuni, sapaan Bupati, bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan Tyas Damai, Ketua Tim Penggerakan PKK Retna Susanti, dan Ketua Panitia Sri Wahyuni meniup lilin itu dengan iringan lagu Selamat Ulang Tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peniupan lilin itu menjadi momentum untuk perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19 Dharma Wanita Persatuan yang digelar di Gedung Kartini Sragen, Kamis (27/12/2018). Perayaan itu tak hanya dihadiri kaum Hawa tetapi para pejabat dari kalangan kaum Adam pun turut memeriahkan acara.

Yuni melontarkan pertanyaan kepada lima pejabat eselon II dan III terkait dengan sosok seorang perempuan pilihan. Mereka diminta memilih dua sosok, yakni perempuan cantik tapi bego dan perempuan tidak cantik tapi pintar.

Kelima pejabat memilih pilihan kedua. Yuni meminta Camat Sragen Kota Samsuri maju ke depan untuk menyampaikan alasannya.

“Saya pilih yang kedua karena dengan kepandaian perempuan lebih maju. Soal wajah yang tidak cantik bisa dipoles ke salon,” kata Samsuri memenuhi tantangan Bupati.

Pertanyaan Bupati menjadi perhatian tersendiri. Suasana lebih mencair dan menghibur saat dua pembawa acara datang, yakni Tony Belok Kiri dan rekannya. Dengan ujaran yang kocak, Tony mampu mengocok perut hadirin.

Celotehannya semakin menjadi ketika di pengujung acara, yakni fashion show yang dilakukan para anggota Dharma Wanita Persatuan yang tidak lain para istri pejabat di lingkungan Pemkab Sragen.

Tony menyebut setiap perempuan yang unjuk kebolehan berjalan lenggak-lenggok di panggung memamerkan pakaian yang mempromosikan produk kain goyor khas Kalijambe, Sragen. Tony menyebut banyak nama artis sebagai pengganti nama ibu-ibu yang berjalan di panggung sehingga memancing tawa.

Misalnya, Tony menyebut istri Sekretaris Daerah (Sekda) Tatag Prabawanto dengan nama Mama Berta. Tapi saat Ketua Dharma Wanita Persatuan itu mulai berjalan di panggung, Tony dan rekannya tak berani menggunakan celotehan jenaka. Ia justru menyanjung Damai Tatag Prabawanto.

Istri Wakil Bupati, Retna Susanti Dedy Endriyatno, pun tak luput dari desakan untuk ikut berjalan ala model. Yuni yang sejak awal tertawa mendengar celotehan Tony akhirnya juga dapat giliran jadi model dadakan.

Yuni tak mau sendirian, ia menggandeng Tony untuk berjalan di panggung dengan gayanya yang seperti pelawak membikin gelak tawa penonton. Seusai jadi model dadakan, Bupati mendapat hadiah bunga dari panitia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya