Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar
“BHNU [Badan Halal Nahdlatul Ulama] didirikan guna mengakomodir keinginan pengusaha dan konsumen dari Nahdliyin. Jika mereka di luar juga mempercayakan labelisasi halal ke kami, kami siap,” jelas Ketua BHNU Maksum Mahfudh, di Jakarta, Selasa (19/2/2013).
Soal kemungkinan bersaing dengan lembaga sertifikasi milik Majelis Ulama Indonesia, Maksum mengaku lembaganya tidak berniat untuk itu. “Artinya ada pilihan bagi umat Islam. Tidak seperti sekarang yang cenderung terjadi monopoli,” lanjutnya.
Pemerintah, lanjut Maksum, hendaknya memasukkan kemungkinan lahirnya lembaga sertifikasi lain dalam Rancangan Undang Undang Jaminan Produk Halal (RUU JPH). “Tugas Pemerintah ada di kontrol, membuat regulasi. Pemerintah juga wajib mengontrol keberadaan lembaga, yang mana tidak memiliki kompetensi harus dilarang beroperasi,” tambahnya.
Badan halal NU dilaksanakan bekerja sama dengan PT Sucofindo (Persero) untuk proses penelitian laboratorium. Adapun untuk permodalan mitra kerja, PT Pegadaian (Persero) berkomitmen membantu.