SOLOPOS.COM - Logo Badan Halal Nahdlatul Ulama (nu.or.id)

Solopos.com, JAKARTA — Selama ini sertifikasi halal di Indonesia adalah domain Majelis Ulama Indonesia (MUI). Namun bukan monopoli MUI, kini Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi terbesar umat Islam di Indonesia turut menerbitkan sertifikat halal. Jejaring restoran Solaria menjadi penyaji makanan yang kali pertama diuji NU.

Ketua Umum Pengurus Besar (PB) NU KH Said Aqil Siroj, Selasa (17/12/2013), menyerahkan langsung sertifikat halal bagi Solaria yang dikeluarkan Badan Halal Nahdlatul Ulama (BHNU) kepada pemilik restoran tersebut, Aliuyanto. “Ini sertifikat halal pertama yang kita berikan untuk restoran,” kata Said Aqildi Kantor PB NU, Jakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melalui sertifikat itu, NU menyatakan produk restoran Solaria halal. Kehalalan Solaria teruji sesuai kaidah ajaran Islam mulai dari bahan baku, alat masak, hingga alat untuk menyajikan makanan.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam kesempatan itu, Said Aqil senpat pula menegaskan bahwa langkah NU melakukan sertifikasi halal semata-mata untuk memberikan pelayanan kepada umat, baik warga NU maupun non-NU. “Kami berniat memberikan pelayanan, bukan mencari keuntungan atau menyaingi pihak manapun,” ucapnya.

Ketua BHNU Prof Muhammad Maksum Mahfudz menyatakan selain melakukan pengujian laboratorium, pihaknya juga melakukan pemeriksaan ke gerai-gerai Solaria. “Kami juga melakukan audit dan pelatihan bagi karyawan dan karyawati Solaria berkaitan dengan cara menangani bahan baku, alat masak, dan alat makan yang sesuai dengan kaidah yang dianjurkan,” paparnya.

Manajer Operasional Solaria Dedy Nugrahadi menyatakan dengan keluarnya sertifikat halal dari NU bagi jejaring restorannya itu, kini pihaknya mengantongi dua sertifikat halal, setelah sebelumnya keluar sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 3 Desember 2013. “Kami berkomitmen untuk dapat melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya dengan menyediakan makanan dan minuman yang halal,” ujarnya.

Dedy membantah langkah Solaria mengurus sertifikat halal karena mendapat serangan “kampanye hitam”, terutama di media sosial yang menyebut produk restoran itu diragukan kehalalannya. “Nawaitu kita, niat kita, bukan itu. Apalagi kampanye hitam itu tidak berpengaruh bagi 200 outlet [gerai] kami,” tukasnya.

Menurut Dedy, selama ini pihaknya secara rutin memeriksakan bahan-bahan makanan Solaria ke Sucofindo, dan Sucofindo-lah yang menyarankan agar mengurus sertifikat halal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya