SOLOPOS.COM - ilustrasi UKG (JIBI/dok)

Sertifikasi guru di Bantul terus ditingkatkan

Harianjogja.com, BANTUL- Jumlah guru penerima tunjangan sertifikasi terus bertambah. Banyaknya guru bersertifikasi dinilai belum berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pendidikan di Bantul.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) Bantul Totok Sudarto mengatakan, jumlah guru SD dan SMP penerima tunjangan sertifikasi di wilayah ini sekarang mencapai 4.500 orang. “Kami ajukan penerima tunjangan itu ke Pusat sejak tahun lalu,” terang Totok Sudarto, Selasa (22/3/2016).

Jumlah penerima tunjangan menurutnya terus naik saban tahun. Kenaikannya mencapai 10% setiap tahunnya. “Karena kan ke depan memang guru itu harus punya sertifikasi. Di Bantul jumlahnya naik terus. Sebelumnya tidak sampai 4.500 orang,” paparnya.

Ia mengklaim para penerima tunjangan sertifikasi tersebut telah memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan aturan, antara lain memenuhi ketentuan jumlah jam mengajar.

Peningkatan jumlah guru bersetifikasi di Bantul diklaim berdampak pada peningkatan kualitas tenaga pendidik. Dalam Uji Kompetensi Guru (UKG) di DIY, kualitas tenaga pendidik asal Bantul menurutnya di atas rata-rata pengajar di daerah lain di Indonesia. “DIY itu hasilnya bagus untuk UKG, salah satunya Bantul itu bagus,” lanjutnya.

Contoh lainnya menurut Totok, dari sisi sarana prasarana pendidikan terjadi peningkatan lantaran banyaknya guru yang memperoleh tunjangan sertifikasi. “Guru-guru sekarang sudah punya laptop semua [daya beli meningkat karena tunjangan], kan mereka bisa meningkatkan kualitas mereka kalau sarananya lengkap,” imbuhnya lagi.

Ditambahkannya, untuk tahun ini telah terbit sekitar 3.000 Surat Keputusan (SK) mengenai sertifikasi guru dari 4.500 nama yang diajukan pada 2015. Ia memastikan, sisa sekitar 1.500 nama cepat atau lambat akan mengantongi SK. Ribuan guru itu dijadwalkan mulai menerima tunjangan sertifikasi pada April mendatang.

Terpisah, pegiat Forum Peduli Pendidikan Bantul Zahrowi mengatakan, peningkatan jumlah guru bersertifikasi belum berbanding lurus dengan meningkatnya kualitas pendidikan. “Nyatanya hasil riset Kemendikbud [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan] saja, integritas pendidikan di Bantul itu rendah dibanding daerah lainnya di DIY,” kritik Zahrowi.

Ia mengusulkan Dinas Pendidikan membuat target tertentu untuk mengukur capaian peningkatan pendidikan menyusul semakin banyaknya guru bersertifikasi.

“Kalau enggak ada tolak ukurnya bagaimana mau melihat apakah sertifikasi guru yang telah banyak menelan biaya itu berdampak prositif bagi peningkatan kualitas pendidikan atau tidak,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya