SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang (Espos)--Sertifikasi ternyata belum menjadi jaminan akan meningkatnya kinerja guru, bahkan ada kecenderungan setelah mendapatkan sertifikasi kinerjanya menurun.

Menurut Ketua Tim Penilai Sertifikasi Guru Rayon 12 Jateng Dr Ahmad Sopyan berdasarkan penelitian banyak guru yang penilaian kepribadian dan sosialnya di atas 90%, namun penilaian pedagogi dan profesionalnya di bawah 20%.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

“Artinya guru yang bersertifikasi ternyata kualitas dan kinerjanya justru tak sepadan dengan sertifikasi yang dipegangnya,” katanya pada diskusi interaktif Profesi Guru Di Tengah Tuntutan Profesionalisme dan Perbaikan Kesejahteraan yang digelar Komunitas Wartawan Provinsi (KWP) Jateng, di Gedung Pers, Kota Semarang, Selasa (21/12).

Untuk itu sambung ia, ke depan, penilaian portofolio sertifikasi guru harus dikaji secara tepat, yakni berdasarkan prestasi guru bersangkutan baik tingkat kabupaten/kota, provinsi sampai nasional, bukan sekadar mengumpulkan sertifikat pelatihan/seminar saja.

oto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya