SOLOPOS.COM - PELEBARAN JALAN -- Sebuah alat berat berada di tanah yang bakal terkena pelebaran jalan di Banyudono, Boyolalali, Minggu (26/6/2011). (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Boyolali (Solopos.com) – Proyek pelebaran jalan Kartasura-Boyolali kembali menuai protes dari warga. Kali ini warga memprotes pelebaran jalan yang dinilai menyerobit tanah tanpa adanya izin dan ganti rugi. Tanah yang diserobot proyek tersebut tepatnya di pertigaan Bangak, Banyudono, Boyolali.

PELEBARAN JALAN -- Sebuah alat berat berada di tanah yang bakal terkena pelebaran jalan di Banyudono, Boyolalali, Minggu (26/6/2011). (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga pun mengadang dan menghentikan kegiatan pengerukan tanah yang berada tepat di depan rumah mereka. Samidi, salah seorang warga ini memiliki tanah berstatus hak milik (HM) dengan luas 353 meter persegi (m²). Di atas tanah tersebut ia sehari-hari melakukan transaksi dan bongkar muat konsentrat makanan ternak.
Ekspedisi Mudik 2024

“Saya tidak pernah mendapatkan pemberitahuan maupun ganti rugi dari pemerintah tentang pengambilan tanah ini untuk pelebaran jalan,” tegasnya kepada wartawan, akhir pekan lalu. Oleh karena itu, ia meminta pengerukan lahan itu dihentikan. Ia pun juga sudah mengadukan kasus ini ke Polres Boyolali dan Pemkab.

Menurutnya, tanah miliknya itu semula berbatasan dengan selokan pinggir jalan raya. Namun sejak setahun lalu, tugu DMJ (Daerah Milik Jalan) dimundurkan oleh petugas masing masing 3 meter di sisi barat dan 5 meter di sisi timur hingga melintasi selokan jalan. Bahkan, ia juga tidak diberitahu saat pemindahan tugu serta pengukuran lebar DMJ yang berada di depan tanah dan toko miliknya. Mendadak lokasi DMJ digaris lurus dengan cat dan siap dikeruk dan diratakan untuk pelebaran jalan.

“Ini namanya sudah melakukan penyerobotan. Jika proyek tidak beriktikad baik akan kami bawa masalah ini ke ranah hukum,” katanya. Dijelaskan, ia meminta ganti rugi atas tanah yang tergusur proyek jalan raya itu. Selain itu, juga penggantian jembatan yang dibuat secara swadaya yang telah tergusur.

Aktivitas pembongkaran material dan pengerukan tanah yang akan dimulai dari sisi timur dihentikan. “Saya terpaksa memasang badan dan memarkirkan mobil di depan backhoe agar menghentikan penggusuran ini sampai masalah selesai,” tandasnya.

rid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya