SOLOPOS.COM - Bupati Klaten Sri Mulyani mengukuhkan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Klaten di Rowo Jombor, Jumat (19/11/2021). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Bupati Klaten Sri Mulyani mengukuhkan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Klaten. Pengukuhan tersebut menjadi salah satu langkah serius Pemkab Klaten dalam menanggulangi bencana.

Pengukuhan FPRB Klaten masa bakti 2021-2024 digelar bersama kegiatan gotong royong pembersihan kawasan Rowo Jombor, Desa Krakitan, Bayat, Jumat (19/11/2021).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Setelah pengukuhan FPRB Kabupaten Klaten dilanjutkan dengan gotong royong membersihkan sekitar Rowo Jombor yang ditandai dengan pemukulan kentungan oleh Bupati Klaten dan jajaran pejabat Pemkab Klaten.

Baca Juga: Kelompok Tani dan Ternak di Klaten Digelontor Bantuan Rp5 Miliar

Ekspedisi Mudik 2024

Setelah itu, dilanjutkan gotong royong serentak di wilayah Kabupaten Klaten dengan membersihkan lingkungannya masing-masing.

Dalam pelaksanaannya, FPRB ikut berperan dalam penanggulangan dan antisipasi bencana di Kabupaten Klaten bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten.

Sri Mulyani mengatakan hadirnya forum ini makin menguatkan upaya penanggulangan bencana di wilayah Klaten. Kendati berperan dalam pengurangan resiko bencana, namun dalam pelaksanaan tugasnya bersinergi bersama BPBD Klaten.

Forum ini dibentuk bukan untuk menyaingi atau bahkan menggantikan BPBD. Hadirnya forum ini akan semakin memperkuat penanggulangan dan penanganan bencana di Kabupaten Klaten.

Baca Juga: Diskominfo Klaten Serahkan”Dilan” kepada 391 Desa, Ini Tujuannya

Bupati Klaten seperti dikutip Tim Liputan Diskominfo Klaten menjelaskan wilayah Kabupaten Klaten terdapat potensi bencana khususnya bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, hingga tanah bergerak. Masuknya musim penghujan dinilai semakin meningkatkan potensi bencana dan risikonya. Menurut Bupati, hal itu perlu diwaspadai bersama.

Lebih lanjut diakatakan, diprediksi puncak musim hujan akan terjadi di awal 2022, maka dari itu perlu meningkatkan kewaspadaan bersama. Kondisi saat ini dibutuhkan gotong royong bersama, sinergitas semua pihak. Mungkin saat ini kondisinya relatif aman, namun semua pihak tidak boleh terlena dalam kondisi yang aman seperti saat ini.

Dia menambahkan dalam upaya pengurangan risiko bencana dan penanggulangan bencana dibutuhkan partisipasi semua pihak, termasuk masyarakat untuk ikut andil bagian. Karena penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab semua pihak.

Baca Juga: Surati Puan, Bupati Klaten Minta Rawa Jombor Dapat Perhatian Khusus

Pemkab Klaten, kata Bupati Klaten, mengharapkan semua pihak untuk berpartisipasi. Penanggulangan dan penanganan bencanan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, atau TNI/Polri, atau BPBD. Namun butuh peran serta semua pihak dan tanggung jawab semua pihak, saling gotong royong dan bahu membahu.

Sehari sebelum digelar pengukuhan FPRB Klaten yang dilanjutkan pencanangan gerakan gotong royong di Rowo Jombor dan seluruh wilayah Kabupaten Klaten, pada Kamis (18/11/2021), digelar talkshow Obrolan Serap Aspirasi (Orasi) di RSPD Klaten.

Baca Juga: Kemarau, Sudah 2 Juta Liter Air Bersih Didistribusikan ke 5 Desa di Klaten

Talkshow yang dimulai pukul 10.00 sampai pukul 11.00 WIB mengambil tema Revitalisasi Gerakan Masyarakat untuk Pengurangan Risiko Bencana. Talkshow yang dipandu reporter RSPD, Paidi, menghadirkan tiga narasumber masing-masing Sekretaris BPBD Kabupaten Klaten, DR Nur Tjahjono Suharto, SSos, MPP, MEng, Wakil Rektor III Unwidha Klaten, Ir Daru Pratomo, MT dan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Klaten, Endang Hadiyati Setyowati, SH, MSi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya