SOLOPOS.COM - Ilustrasi meniup makanan panas (Freepik)

Solopos.com, SOLO--Tak jarang kita meniup makanan/minuman panas saat hendak menyantapnya. Kebiasaan itu dianggap sebagai kelaziman agar cepat dingin sebelum disantap, padahal sebenarnya justru mengundang risiko terhadap risiko kesehatan.

Pernahkah Anda mendengar larangan meniup makanan atau minuman panas dari orang tua? Umumnya, mereka akan mengatakan jika meniup makanan atau minuman panas berlawanan dengan sunah Nabi Muhammad SAW.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Ternyata, selain tidak sesuai dengan sunah, kebiasaan meniup makanan/minuman panas ini juga bisa berbahaya bagi kesehatan Anda lho. Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini.

Dikutip dari Klikdokter, menurut dr. Adeline Jaclyn, meniup makanan panas dapat mentransfer mikroorganisme berbahaya. Terdapat studi yang meneliti jumlah mikroorganisme pada makanan panas yang ditiup dan tidak ditiup. "Didapatkan hasil perbedaan yang signifikan antara keduanya, yaitu lebih banyak mikroorganisme pada [makanan] yang ditiup,” ungkap dr. Adeline.

Baca Juga: Bahan Makanan Ini Sebaiknya Direbus, Bukan Digoreng atau Dibakar

Sementara itu, dr. Dyah Novita Anggraini juga mengatakan bahwa meniup makanan panas dapat menyebabkan kontaminasi mikroorganisme penyebab penyakit. “Tidak boleh meniup makanan panas. Itu lebih kepada kuman yang ada di mulut atau bakteri di dalam mulut bisa berpindah ke dalam makanan,” ungkap dr. Dyah Novita seperti dikutip dari Bisnis.com, Senin (17/5/2021).

Dia memaparkan, saat meniup makanan, tubuh akan melepaskan karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO). Karbon dioksida yang dilepaskan bereaksi dengan partikel air (H2O) di dalam makanan dan menghasilkan pembentukan asam karbonat (H2CO3). Karbon monoksida itu sendiri saja sudah beracun. Jadi, jika mengonsumsi makanan setelah meniupnya, tubuh Anda akan kemasukan lebih banyak asam karbonat dan karbon monoksida.

Hal itu berisiko mengganggu keseimbangan asam atau alkali tubuh, yang mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme. Sementara itu, dilansir dari paraporshi.com, disebutkan saat kita menghirup makanan atau minuman panas, karbon dioksida dilepaskan dari mulut kita, yang merupakan sinyal kimiawi. Reaksi kimia uap air dan karbon dioksida menghasilkan asam karbonat dan turunannya yang bersifat asam.

Baca Juga: Haid Lebih dari Sepekan, Haruskah Diwaspadai?

Kita tahu bahwa pH darah dari tubuh manusia yang kuat dan sehat berfluktuasi dari 7,35 menjadi 7,45 persen, yang sedikit bersifat basa. Ketika pH di bawah 7 pH itu asam dan di atas pH 7 itu basa dan pH 7 netral. Jika pH darah dalam tubuh kita berada di bawah 7,2 atau 7,6 desimal, maka terdapat berbagai gejala seperti sakit kepala, mual, kebingungan, mati rasa. Bahkan bisa menyebabkan penyakit serius.

Perubahan pH darah merupakan gejala dari beberapa penyakit utama. Misalnya asma, diabetes, jantung, ginjal, paru-paru, asam urat, infeksi, keracunan, dan perdarahan. Untuk diketahui, organ paru-paru dan ginjal bisa menahan perubahan pH darah. Paru-paru melepaskan karbon dioksida dari tubuh dan melepaskan senyawa asam berbahaya melalui urin ginjal. Jika pola makan tidak seimbang, yaitu makanan bersifat basa atau asam, maka pH darah dapat berubah. Dan itu meningkatkan risiko penyakit serius. Karena itu, Anda perlu mewaspadai asupan makanan.

Aspek lainnya adalah jika Anda meniup makanan/minuman panas adalah maka kuman akan keluar dari mulut dan akan jatuh ke makanan. Meski sebagian besar mikroba yang disimpan dalam makanan dihancurkan di dalam mulut. Sisanya dihancurkan oleh asam klorida yang disimpan di perut. Setelah itu, mungkin timbul sakit perut. Bahaya lainnya adalah bisa membuat keracunan makanan.

Nah jika Anda ingin terhindar dari penyakit, sebaiknya ikuti tips sehat kali ini ya. Mulai sekarang hentikan kebiasaan meniup makanan/minuman panas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya